Sunday, November 5, 2017

JANGAN MENGHAMBAKAN DIRI PADA UANG

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 November 2017

Baca:  Matius 6:19-24

"Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."  Matius 6:24b

Dalam kehidupan ini banyak orang seringkali lebih mengandalkan uang.  Terlebih-lebih di masa yang sulit seperti sekarang ini orang berlomba-lomba dan berusaha sedemikian rupa untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya.  Yang ada di pikiran hanyalah uang, uang dan uang.  Padahal  "...akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka."  (1 Timotius 6:19).  Demi mendapatkan uang banyak orang rela melakukan hal-hal yang tidak terpuji dan menyimpang.  Hal ini dilakukan karena mereka menganggap bahwa uang adalah segala-galanya.  Pikirnya dengan memiliki banyak uang hidup mereka akan menjadi lebih tenang dan tidak ada yang perlu dikuatirkan.  Uang begitu memikat hati manusia dan memperhambanya.  Pengkhotbah menulis:  "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang,"  (Pengkhotbah 5:9).

     Pada dasarnya manusia selalu diperhadapkan dengan dua tuan yaitu Tuhan dan Mamon  (bahasa Aram, artinya uang).  Tetapi  "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain."  (Matius 6:24a).  Sebagai orang percaya kita harus memilih Tuhan untuk menjadi Tuan atas hidup kita dan menempatkan Dia sebagai yang terutama.  Kepada Tuhan saja kita harus menghamba dan mengikatkan diri, sebab Dia adalah sumber berkat kita, bukan yang lain.  Tidak ada satu pun yang dapat menandingi Tuhan di bumi maupun di sorga karena Dia adalah Pencipta dan Pemilik segala-galanya.  Menyadari akan hal itu, dalam mazmurnya bani Asaf pun menulis:  "Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi."  (Mazmur 73:25).

     Jika kita menempatkan uang sebagai tuan atas hidup kita maka kita akan diperhamba oleh uang dan uang akan memegang kendali hidup kita secara penuh.  Jika hati dan pikiran kita semata-mata tertuju kepada uang, maka kita akan dibawa semakin menjauh dari Tuhan menuju kepada penyimpangan demi penyimpangan, kejahatan demi kejahatan, dan menjerat kita ke dalam berbagai nafsu yang mencelakakan.

Jika uang yang menjadi tuan, kita akan dituntunnya kepada kehancuran hidup!

5 comments: