Wednesday, November 15, 2017

JANGAN LALAI MENDIDIK ANAK

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 November 2017

Baca:  2 Timotius 1:3-18

"Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu."  2 Timotius 1:5

Telinga kita pasti sangat familiar dengan istilah  'Like father like son', yang secara harafiah dapat diartikan bahwa sifat atau karakter anak tidak akan jauh dari ayahnya.  Istilah lain yang memiliki kesamaan arti adalah  'buah jatuh tak jauh dari pohonnya'.  Secara umum istilah ini mengacu kepada kesamaan sifat, kebiasaan, bakat atau bisa juga hobi, antara generasi sebelumnya dengan generasi berikutnya dalam sebuah keluarga.

     Timotius, lahir dari seorang wanita Yahudi bernama Eunike dan ayahnya berkebangsaan Yunani  (Kisah 16:1).  Dalam bahasa Yunani arti nama Timotius adalah kehormatan bagi Tuhan.  Timotius tumbuh menjadi orang muda yang  "...dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium,"  (Kisah 16:2)  dan memiliki hati yang takut akan Tuhan.  Hal ini terjadi oleh karena Timotius berada di tengah-tengah keluarga yang mengasihi Tuhan dan takut akan Tuhan.  Neneknya  (Lois)  dan Ibunya  (Eunike)  tidak lalai dalam mendidik Timotius dengan mengajarkan nilai-nilai firman Tuhan setiap hari.  "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."  (2 Timotius 3:16).  Karena senantiasa mendengarkan nasihat firman Tuhan yang disampaikan oleh orangtua, Timotius pun tumbuh menjadi seorang anak yang beriman kepada Tuhan.  "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17).

     Setelah beranjak dewasa Timotius menjadi anak didik rasul Paulus dalam pelayanan.  "...Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan."  (Kisah 16:3).  Dalam suratnya kepada Timotius, rasul Paulus tak pernah berhenti untuk men-support, menasihati dan menyemangati dia untuk semakin giat dalam melayani Tuhan dan mengobarkan karunia Tuhan yang ada padanya  (baca  2 Timotius 1:6),  "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,"  (2 Timotius 4:2).  Timotius membuktikan diri sebagai anak rohani yang mengikuti jejak Paulus, bapak rohaninya.

"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."  Amsal 22:6

No comments:

Post a Comment