Monday, September 4, 2017

JANGAN ANDALKAN APA PUN SELAIN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 September 2017

Baca:  Amos 6:1-14

"Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria, atas orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka kaum Israel biasa datang!"  Amos 6:1

Melalui nabi Amos Tuhan memperingatkan umat-Nya agar tidak merasa aman di Sion, merasa tenteram di Samaria, serta tidak mengandalkan manusia.

     Sion adalah pusat ibadah bangsa Yehuda, di mana mereka melakukan kegiatan keagamaan:  ibadah, mempersembahkan korban dan perayaan.  Seringkali kita berpikir bahwa ketika kita sudah rajin beribadah, aktif pelayanan dan memberi persembahan kita sudah menyenangkan hati Tuhan.  Ibadah dan pelayanan yang sesungguhnya itu berbicara tentang ketaatan terhadap firman Tuhan.  Ibadah hanya akan disebut rutinitas agamawi apabila tidak disertai ketaatan.  Tertulis:  "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan."  (1 Samuel 15:22).

     Samaria adalah ibukota kerajaan Israel bagian utara, gambaran tentang pusat kekayaan dan kekuasaan.  Kata tenteram  (batach)  berarti percaya atau mengandalkan pada ... Banyak orang mengandalkan kekayaan yang dimiliki dan juga membangga-banggakan jabatan, kedudukan atau kekuasaan.  Padahal Alkitab jelas menyatakan bahwa kekayaan adalah sesuatu yang tidak pasti.  "Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia (kekayaan), karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali."  (Amsal 23:5).

     Orang terkemuka berbicara tentang orang-orang yang biasa kita andalkan, koneksi, relasi, atau yang kepadanya kita berharap mendapatkan pertolongan.  Berharap kepada manusia pasti akan berujung pada kekecewaan, sebab manusia itu mudah sekali berubah.  Karena itu  "Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?"  (Yesaya 2:22).  Usia, kekuatan dan kemampuan manusia itu sangatlah terbatas, bersifat fana dan pada akhirnya akan mati.  Artinya bahwa di dalam diri kita ini tidak ada yang dapat diandalkan!

Karena itu jangan sekali-kali kita mengandalkan apa pun yang ada di dunia ini!

6 comments: