Sunday, August 20, 2017

ORANG PERCAYA BUKAN ANAK GAMPANG

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Agustus 2017

Baca:  Ibrani 12:1-17

"Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?"  Ibrani 12:9

Jangan pernah kita menganggap enteng atau sepele jika kita dihadapkan pada masalah atau penderitaan, dan jangan anggap pula bahwa hal itu sebagai hal yang kebetulan saja.  Semua itu bukanlah suatu peristiwa atau kejadian yang tanpa sebab musabab.  Kita harus memiliki kepekaan rohani, bahwa hal-hal itu diatur oleh bapa setiap hari bagi kita demi kebaikan kita juga.  Ini adalah cara Bapa untuk mendidik kita agar kita tak tersesat jalan dan beroleh hidup yang kekal.  Sebagai Bapa yang baik Dia tak ingin jiwa kita binasa oleh ketidaktaatan kita terhadap perintah-perintah-Nya.

     Dengan masalah atau penderitaan yang kita alami Bapa mendidik kita agar kita dapat hidup dengan iman yang benar-benar tertuju kepada Tuhan Yesus.  Karena itu beban-beban dan dosa harus ditinggalkan semua seperti tertulis:  "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa."  (Ibrani 12:2-3).  Oleh karena itu  "Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang."  (Ibrani 12:7-8).  Tetaplah mengucap syukur jika kita ditegur Tuhan melalui masalah atau penderitaan, itu artinya Tuhan sangat mengasihi dan memperhatikan kita.

     Banyak anak Tuhan yang ngambek dan tidak bisa menerima keadaan ketika menghadapi masalah dan penderitaan.  Mereka berpikir Tuhan itu jahat dan tidak mengasihi dirinya.  Namun,  "... Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula."  (Ayub 5:18).

Teguran Tuhan atas kita adalah bukti bahwa kita ini anak yang dikasihi-Nya!

No comments:

Post a Comment