Sunday, July 23, 2017

MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Juli 2017

Baca:  Lukas 21:34-38

"Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."  Lukas 21:36

Ada kalimat bijak yang mengatakan bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati, yang bisa diartikan melakukan pencegahan atau berjaga-jaga terlebih dahulu untuk mengantisipasi atau menghindari kemungkinan yang lebih buruk terjadi.  Prinsip ini bisa diterapkan di segala bidang kehidupan, bukan hanya berkenaan dengan sakit-penyakit yang datangnya tidak terduga dan sewaktu-waktu bisa menyerang semua manusia.  Solusinya adalah melakukan pencegahan.  Jangan sampai ketika  'musuh'  datang kita baru sibuk mencari senjata untuk melawan.  Terlambat sedikit, fatal akibatnya!

     Dalam hidup ini pun adalah lebih baik berjaga-jaga atau mempersiapkan segala sesuatu sebaik mungkin daripada harus melakukan perbaikan atas kegagalan-kegagalan yang telah terjadi, yang tentunya akan lebih sulit.  Tuhan Yesus pun telah memperingatkan kita untuk selalu berjaga-jaga sambil berdoa agar kita tidak jatuh ke dalam pencobaan  (baca  Matius 26:41).  Mengapa kita harus berjaga-jaga?  Karena  "...Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."  (1 Petrus 5:8).  Iblis selalu mencari celah dan memanfaatkan kelengahan kita.  Jika kita tidak berjaga-jaga sambil berdoa, kita akan menjadi sasaran empuknya!  Dunia ini penuh dengan godaan dan pencobaan  (keinginan daging, keinginan mata serta keangkuhan hidup - 1 Yohanes 2:16).  Jika iman tidak teguh kita akan mudah terbawa arus yang ada.  "Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus."  (Ibrani 2:1).

     Rasul Paulus menasihati,  "Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati."  (Roma 13:13).  Mengapa?  Karena  "...kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar."  (1 Tesalonika 5:5-6).  Sebagai anak-anak terang kita harus menjaga diri supaya tidak larut dalam pesta pora dan kemabukan!  (Bersambung)

No comments:

Post a Comment