Wednesday, June 7, 2017

DAMAI SEJAHTERA TUHAN: Sumber Kekuatan Kita

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Juni 2017

Baca:  Filipi 4:4-9

"Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."  Filipi 4:7

Semua orang mengakui bahwa situasi dunia saat ini semakin hari semakin membuat bulu kuduk merinding karena kejahatan merajalela di mana-mana:  kekacauan, kerusuhan, pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, wabah penyakit dan berbagai bencana alam terjadi.  Hal ini menandakan bahwa dunia sudah semakin rusak.  Keadaan ini terjadi karena pekerjaan si Iblis beserta bala tentaranya yang berusaha untuk menghancurkan umat Tuhan.  Iblis tahu bahwa sebentar lagi Tuhan akan menjemput umat pilihan-Nya, itu artinya bahwa waktu penghukuman bagi Iblis sudah ada di depan mata.

     Di tengah situasi yang gawat seperti sekarang ini tak bisa dipungkiri jika orang-orang di luar Kristus mengalami ketakutan dan kekuatiran hidup.  Namun firman Tuhan menasihatkan agar orang percaya tidak terprovokasi oleh situasi yang ada, dan jangan sampai situasi yang ada ini merampas damai sejahtera kita.  Justru ini saatnya bagi kita untuk  'bangun dari tidur', makin giat melayani Tuhan.  "Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya."  (Roma 13:11b).  Ketakutan dan kekuatiran bukan milik orang yang percaya kepada Kristus, tapi milik Iblis bersama dengan pengikutnya.  Kita harus melawan ketakutan dan kekuatiran itu karena damai sejahtera yang melampaui segala hal telah Tuhan berikan melalui Roh Kudus-Nya yang tinggal di dalam kita.  "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu."  (Yohanes 14:27).

     Damai sejahtera tetap kita rasakan di segala keadaan apabila kita senantiasa mengisi pikiran kita dengan firman Tuhan, sehingga semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan, itulah yang akan memenuhi pikiran kita  (Filipi 4:8).  Ada tertulis:  "Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau."  (Yesaya 54:10).

"...Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."  Matius 28:20b

No comments:

Post a Comment