Friday, May 5, 2017

MASALAH ADALAH BAGIAN DARI PROSES (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Mei 2017

Baca:  Mazmur 38:1-23

"TUHAN, janganlah menghukum aku dalam geram-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan murka-Mu;"  Mazmur 38:2

Perjalanan hidup kekristenan adalah sebuah perjalanan yang tidak mudah, tidak selalu melewati jalan yang rata, tapi penuh dengan tantangan, seperti perjalanan bangsa Israel sebelum mencapai Tanah Perjanjian:  harus menaklukkan musuh-musuh.  "Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit; suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun."  (Ulangan 11:11-12).  Kalimat  'bergunung-gunung dan berlembah-lembah'  adalah gambaran bahwa perjalanan yang harus kita tempuh adalah perjalanan yang penuh liku-liku, masalah bisa datang secara tiba-tiba tapi yang menyertai kita  (Tuhan)  jauh lebih besar dari semua masalah yang ada, dan Ia tidak akan melepaskan pandangan-Nya, tetapi mengawasi kita dari awal sampai akhir!

     Apa tujuan Tuhan memproses kita?  "Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya."  (Yeremia 18:4).  Tuhan perlu proses kita supaya kita memiliki kualitas hidup yang lebih baik lagi.  Semakin kita memiliki kehidupan yang berkualitas, semakin kita menjadi perabot untuk maksud yang mulia  (baca  2 Timotius 2:21).  Tuhan menggunakan masalah untuk mengembangkan karakter kita, menjadikan masalah sebagai latihan rohani yang bertujuan untuk menguatkan iman kita.  Jangan jadikan masalah sebagai beban yang justru akan membuat kita semakin stress, tapi anggaplah sebagai kesempatan untuk lebih mendekat kepada Tuhan, mencari wajah-Nya lebih sungguh dan bergantung penuh kepada-Nya.

     Berdasarkan pengalaman, penyembahan yang mendalam dan doa yang tulus dan murni biasanya terjadi ketika seseorang berada dalam masalah yang berat.  "Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya."  (Mazmur 34:18-19).  (Bersambung)

No comments:

Post a Comment