Saturday, April 29, 2017

MANUSIA BARU: Putus Hubungan Dengan Dunia

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 April 2017

Baca:  Galatia 6:11-18

"Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia."  Galatia 6:14

Berkali-kali kita diingatkan bahwa sebagai pengikut Kristus kita  "...wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."  (1 Yohanes 2:6), artinya kita harus mengikuti jejak-Nya dan menjadi penurut-penurut Allah  (baca  Efesus 5:1).  Sebagaimana Kristus rela mengorbankan segala sesuatu mati tersalib untuk menebus dosa-dosa kita, maka kita pun harus rela meyalibkan manusia lama  (kedagingan)  kita,  "...supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa."  (Roma 6:6).

     Kita harus menyalibkan kedagingan kita, karena  "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (2 Korintus 5:17).  Inilah yang dimaksudkan oleh rasul Paulus bahwa  'dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia'  (ayat nas).  Disalibkan bagi dunia berarti kita mematikan segala keinginan yang tidak sesuai dengan keinginan Roh Kudus sebagaimana yang Paulus nasihatkan,  "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,"  (Kolose 3:5).  Mengapa kita harus mematikan semua hal yang sifatnya duniawi?  "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia."  (1 Yohanes 2:16).  Demikian seharusnya setiap orang percaya benar-benar meninggalkan segala kesenangan dunia dan tidak menjadikan dunia sebagai comfort zone-nya.  Semakin kita merasa nyaman dengan perkara-perkara  dunia semakin kita terikat dengan dunia dan semakin sulit kita melepaskan diri.  Tuhan Yesus telah memperingatkan,  "Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."  (Lukas 14:33).

     Ketika percaya kepada Tuhan Yesus kita diangkat sebagai umat pilihan-Nya dan menyandang status  'bukan dari dunia ini', seperti Kristus yang juga bukan berasal dari dunia ini  (baca  Yohanes 15:19), oleh sebab itu  "Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan,"  (2 Korintus 6:17).

Selama masih enggan meninggalkan  'dunia', kita tidak layak disebut murid Kristus!

3 comments: