Saturday, October 1, 2016

RELA DIPENJARA KARENA INJIL

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Oktober 2016 

Baca:  Filipi 1:12-26

"Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,"  Filipi 1:12

Ketika menulis surat untuk jemaat di Filipi ini, secara manusia rasul Paulus sedang berada dalam keadaan yang tidak baik, sebab ia sedang dipenjara.  Namun kokohnya tembok penjara tidak mampu menghalanginya untuk tetap on fire dalam melayani Tuhan;  kokohnya tembok penjara tak mampu menyurutkan semangatnya untuk menjangkau jiwa-jiwa;  kokohnya tembok penjara tak mampu merampas sukacitanya, karena di dalam penjara sekalipun ia senantiasa bersukacita dan sanggup menguatkan jemaat Tuhan melalui surat-surat yang ia tulis.

     Semua orang tahu bahwa penjara adalah tempat bagi para pesakitan, mereka yang telah melanggar hukum atau melakukan tindak kejahatan.  Berbeda dengan rasul Paulus yang dijebloskan ke penjara bukan karena kasus kriminalitas, tapi karena keyakinannya terhadap Yesus Kristus serta pembelaannya terhadap Injil.  Di balik pemenjaraan Paulus ini ada dampak rohani yang luar biasa:  umat Tuhan bukan semakin lemah dalam melayani pekerjaan Tuhan, namun mereka semakin berani memberitakan Injil,  "...bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut."  (ayat 14).  Orang-orang bisa saja membelenggu para hamba Tuhan seperti penjahat,  "...tetapi firman Allah tidak terbelenggu."  (2 Timotius 2:9).

     Mengapa rasul Paulus rela dipenjara karena Injil?  Sebab Kristus telah mati untuk menebus dosa-dosanya, dan penderitaan yang dialami oleh Paulus itu tidak sebanding dengan penderitaan dan pengorbanan Kristus saat tergantung di kayu salib.  Kesadaran inilah yang menyebabkan rasul Paulus rela melakukan apa saja untuk Injil, dipenjara pun ia tidak takut, bahkan mampu membuatnya tetap bersukacita.  Bagi rasul Paulus memberitakan Injil itu bersifat wajib dan sangat mendesak, bahkan ia merasa sangat berhutang bila tidak menjalankan tugas pemberitaan Injil  (baca  Roma 1:14-15).

Tugas pemberitaan Injil sepatutnya dilaksanakan dengan penuh sukacita sebagai tanggung jawab terhadap Amanat Agung Tuhan Yesus kepada orang percaya!

No comments:

Post a Comment