Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Oktober 2016
Baca: Mazmur 119:73-80
"Aku tahu, ya TUHAN, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan." Mazmur 119:75
Setiap anak Tuhan diajar untuk bisa berbesar hati di segala situasi, bukan hanya dalam berkat tapi juga saat dihadapkan pada ujian hidup, sebab melalui ujian-ujian tersebut iman kita semakin dimantapkan dan kita pun beroleh berkat yang telah Tuhan persiapkan.
Setiap ujian yang ada seolah-olah tampak menyakitkan pada permulaannya, tetapi Yakobus justru memerhitungkan hal itu sebagai suatu kebahagiaan. "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1:2-3). Melalui ujian-ujian Tuhan mengijinkan karakter kita diperhalus dan semakin mengarahkan hati kita kepada Tuhan dalam doa, sehingga mata rohani kita dapat melihat kebaikan di balik ujian, dan kita pun semakin dibawa kepada rencana-Nya yaitu "...kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar." (2 Korintus 3:18b). Ujian-ujian yang kita alami juga dapat membimbing kita untuk lebih bersandar kepada Tuhan dan kian berpegang teguh kepada janji-janji firman-Nya. "Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." (Yakobus 1:4). Pemazmur semakin sadar dan mengerti kehendak Tuhan tatkala dihadapkan pada ujian. "Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu." (Mazmur 119:73). Kalau tangan Tuhan sendiri yang menjadikan kita dan membentuk kita, masakan Dia punya maksud jahat di balik ujian?
Jika saat ini Tuhan menghajar kita melalui ujian bukan berarti Dia tidak mengasihi kita dan hendak menghancurkan hidup kita, sebaliknya Tuhan menyadarkan kita bahwa kita adalah anak-anak yang dikasihi-Nya. Tuhan menghajar kita karena Dia adalah setia dan adil, Ia ingin kita berbalik dari pelanggaran-pelanggaran kita.
"Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan
sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah
kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya." Ibrani 12:11
No comments:
Post a Comment