Tuesday, August 9, 2016

JANGAN PERNAH MELUPAKAN TUHAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Agustus 2016 

Baca:  Ulangan 8:1-20

"Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini."  Ulangan 8:17

Ketika sedang dalam kemakmuran  (kelimpahan)  banyak orang tidak lagi menyandarkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan,  "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."  (Matius 6:21).  Harta kekayaan menjadi sumber pengharapan dan andalan, bukan lagi Tuhan, padahal  "Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut."  (Amsal 11:4).

     Kemakmuran  (kelimpahan)  membuat orang cenderung melupakan Tuhan dan perintah-perintah-Nya.  Sudah menjadi rahasia umum jika orang memiliki harta kekayaan berlimpah cenderung berubah sikap:  menjadi sombong atau tinggi hati.  Pikirnya dengan harta kekayaan yang melimpah mereka bisa melakukan apa saja dan menemukan kebahagiaan hdiup.  Karena itu firman-Nya memperingatkan:  "...jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN,"  (Ulangan 8:14).  Mereka juga berpikir bahwa harta kekayaan miliknya adalah hasil jerih payahnya sendiri.  Mereka lupa bahwa semua berkat itu datangnya dari Tuhan karena Dia adalah pemilik segala sesuatu, sementara kita ini hanya dipercaya Tuhan untuk mengelola berkat tersebut.  Jadi status kita ini adalah manager, bukan owner!  Kekayaan, keberhasilan atau kesuksesan adalah kasih karunia Tuhan semata, karena itu kita tidak pantas berkata,  "Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini."  (ayat nas).

     Tuhan menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir dan memimpin mereka di padang gurun dengan maksud supaya mereka mau merendahkan diri di hadapan Tuhan, karena itu  "...haruslah engkau ingat..."  (Ulangan 8:18).  Siapa obyek yang harus diingat?  Tuhan dan perjanjian-Nya  "...yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub."  (Ulangan 9:5).  Kata ingat berarti upaya yang dilakukan untuk menimbulkan kembali dalam pikiran.  Musa menasihati umat Israel agar mereka selalu mengingat semua perkara yang Tuhan sudah kerjakan dalam hidup mereka:  saat keluar dari Mesir, di padang gurun, sampai memasuki tanah perjanjian-Nya.

Jangan pernah melupakan Tuhan dan ingatlah selalu kebaikan-Nya, sebab tanpa campur tangan Dia kita ini bukan apa-apa!

No comments:

Post a Comment