Monday, May 16, 2016

HARI PENTAKOSTA: Roh Kudus Dicurahkan (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Mei 2016 

Baca:  Kisah Para Rasul 2:14-40

"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus."  Kisah 2:38

Angin adalah gambaran kuasa dan kehadiran Tuhan, di mana kuasa-Nya tidak dapat ditolak, ditahan atau dihalangi-halangi oleh manusia, karena Ia berdaulat dan berkuasa.  Api juga melambangkan kehadiran Tuhan, seperti ketika Tuhan menyatakan diri-Nya ke tengah-tengah umat Israel saat mereka berjalan di padang gurun yaitu tiang api  (baca  Keluaran 13:21-22).

     Api dalam peristiwa Pentakosta ini dinyatakan adalam bentuk lidah.  Lidah api ini menunjuk pada hal berbicara dan bersaksi.  Ini berkaitan dengan Amanat Agung:  "...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu."  (Matius 28:19-20).  Akibat dari kehadiran Roh Kudus mereka dipenuhi dengan Roh kudus, artinya dikontrol sepenuhnya oleh Roh Kudus.  Maka mulailah mereka berbahasa lidah yaitu berbicara dalam bahasa-bahasa baru oleh karena ilham atau dorongan Roh Kudus.  Pada hari itu Tuhan mencurahkan kuasa-Nya atas murid-murid secara dahsyat.  Dampaknya pun terlihat jelas:  mereka mempunyai paradigma baru dan semakin berani memberitakan Injil, mewartakan Yesus Kristus yang telah bangkit sebagai satu-satunya Juruselamat.  "Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa."  (Kisah 2:41).  Dengan menerima khotbah yang disampaikan Petrus mereka sadar, mengakui dan menerima bahwa Yesuslah Mesias yang mereka nantikan itu  (sesuai nubut di Zakharia 12:10).  Karena pekerjaan Roh Kudus ini banyak orang bertobat dan diselamatkan.  Inilah kebangunan rohani terbesar sepanjang zaman gereja mula-mula!

     Di tengah situasi dunia yang semakin jahat ini saat kekristenan semakin diperhadapkan dengan tekanan, bukanlah alasan bagi kita untuk tidak memberitakan Injil karena Roh Kudus ada di dalam kita;  Dia-lah yang akan menguatkan dan memampukan kita untuk menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi.

Siapkah kita dipakai menjadi alat-Nya untuk menjangkau jiwa-jiwa bagi Tuhan?

No comments:

Post a Comment