Friday, May 13, 2016

BERHATI HAMBA SEPERTI KRISTUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Mei 2016 

Baca:  Markus 10:42-45

"Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."  Markus 10:45

Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak orang menyebut diri orang Kristen tapi karakter hidupnya sama sekali tidak menyerminkan Kristus.  Salah satu karakter yang sangat menyolok dalam diri Tuhan Yesus adalah berhati hamba yaitu mau melayani, bukan dilayani.  Dia datang ke dunia bukan untuk menjadi terkenal, di elu-elukan, disanjung dan disambut dengan sorak-sorai, melainkan hadir sebagai pribadi yang sangat sederhana, jauh dari kemegahan dan semarak, dengan memosisikan diri-Nya sebagai hamba.  "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia."  (Filipi 2:6-7).  Tugas utama seorang hamba adalah melayani, karena itu Yesus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, bahkan Ia rela memberikan hidup-Nya mati di kayu salib untuk menebus dosa seluruh umat manusia.

     Menjadi pengikut Kristus berarti harus memiliki hati hamba seperti Kristus.  Berhati hamba berarti siap untuk tidak dikenal, tidak dianggap dan tidak diperhitungkan oleh orang lain.  Ada banyak orang Kristen yang melayani dengan harapan beroleh pujian dan hormat dari manusia.  Berbanding terbalik dengan Tuhan Yesus yang rela menanggalkan segala atribut kebesaran-Nya, kemuliaan-Nya, dan ke-Ilahian-Nya menjadi seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia, sehingga keberadaan-Nya sama sekali tidak diperhitungkan dan bahkan dipandang sebelah mata.  Berhati hamba berarti juga melayani dengan penuh kerelaan, pengabdian dan kerendahan hati.  Ini berbicara tentang sikap hati dalam melayani!  "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."  (1 Samuel 16:7b).

     Pelayanan meliputi dua arah:  pelayanan kepada Tuhan  (vertikal)  dan pelayanan kepada sesama  (horisontal).  Dalam melayani Tuhan kita harus memiliki roh yang menyala-nyala  (baca  Roma 12:11), dan dalam melayani sesama dibutuhkan hati yang rela dan penuh kasih  (baca  Galatia 5:13).

Tanpa memiliki hati hamba, kita tidak layak melayani Tuhan dan sesama!

No comments:

Post a Comment