Thursday, January 21, 2016

PERTANDINGAN IMAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Januari 2016

Baca:  1 Korintus 9:24-27

"Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal."  1 Korintus 9:25a

Perjalanan kekristenan tak ubahnya pertandingan olahraga lari jarak jauh yang melewati rute berliku-liku.  Ada kalanya kita menempuh jalan yang menanjak penuh kerikil dan bebatuan, atau juga menyusuri lembah yang curam dan terjal.  Tuhan memanggil kita untuk turut serta dalam pertandingan tersebut bukan hanya sebagai penonton.

     Ada perbedaan mencolok antara peserta dan penonton.  Penonton paling mahir berkomentar, melontarkan kritikan dan hujatan terhadap peserta lomba karena ia hanya menonton, bukan turut bertanding.  Kondisi berbeda harus dialami oleh peserta lomba, di mana ia harus berjuang begitu rupa di gelanggang pertandingan, bermandi peluh dan tak jarang harus mengalami cidera di tengah pertandingan.  Ingatlah bahwa penonton sampai kapan pun tidak pernah berhak mendapatkan medali atau piala;  yang berhak menerima adalah peserta pertandingan!  Tetapi banyak orang lebih memilih menjadi penonton dan menolak panggilan Tuhan untuk turut serta dalam pertandingan iman, dengan 1001 alasan.  Ada pula yang mengiyakan namun selalu menunda-nunda waktu dengan berbagai dalih.  Alkitab mencatat:  "...banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."  (Matius 22:14).  Memang, untuk turut ambil bagian dalam pertandingan iman bukanlah perkara mudah, ada harga yang harus dibayar.  Siap atau tidak siap kita akan dihadapkan pada banyak tantangan dan hambatan.

     Ada hal-hal yang harus diperhatikan saat kita menjadi peserta pertandingan iman:  kita harus menanggalkan beban dan dosa"Karena...marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita."  (Ibrani 12:1).  Coba bayangkan jika ada peserta pertandingan yang tetap memikul beban di punggung saat berlari!  Sampai berapa lama ia akan mampu bertahan?  Cepat atau lambat ia pasti akan mengalami kelelahan yang sangat dan kemudian menyerah di tengah jalan.  Beban berbicara tentang masalah dan pergumulan hidup ini.

Tanggalkan beban Saudara dan serahkan semua kepada Tuhan, karena di dalam Dia selalu ada jalan keluar yang terbaik!

2 comments: