Wednesday, December 9, 2015

DOMBA YANG TERSESAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Desember 2015

Baca:  Matius 18:12-14

"Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."  Matius 18:14

Perubahan terbesar dalam diri Petrus terjadi setelah ia mengalami jamahan Roh Kudus di hari Pentakosta.  Dengan kata lain, kurang dari dua bulan setelah menyangkal Tuhan Yesus, Petrus mampu bangkit kembali.  Karena Roh Kudus yang bekerja di dalam dirinya Petrus beroleh keberanian untuk berdiri dan berkhotbah dengan penuh kuasa, serta tanpa kompromi di hadapan ribuan orang.  Ia juga menantang orang banyak untuk percaya dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.  Akhirnya ada sekitar tiga ribu orang dibaptis dan diselamatkan!  Hal ini menunjukkan bahwa Petrus merespons panggilan Tuhan untuk  'menggembalakan domba-domba'.

     Menggembalakan domba  (jiwa-jiwa)  itu bukan semata-mata tugas dan tanggung jawab seorang pendeta atau gembala sidang suatu gereja, melainkan semua orang percaya harus turut mengambil peranan di dalamnya.  Mengapa domba-domba harus digembalakan?  Karena domba-domba termasuk jenis hewan ternak yang mudah tersesat.  Mereka selalu merumput dengan posisi kepala menunduduk.  Dengan kebiasaan sering menunduk tersebut domba-domba kecenderung untuk mudah terpisah dari kawanannya.  Tatkala ia mengangkat kepalanya itulah ia baru menyadari telah terpisah jauh dari kawanannya.  Mudah terpisah dari kawanannya adalah kelemahan terbesar setiap domba, karena akan mendatangkan pelbagai jenis bahaya yang mengancam keselamatan jiwanya.  Sekali domba tersesat biasanya ia akan semakin terhilang.  Tindakan aktif dari sang gembala yang berusaha menemukan kembali domba-dombanya yang tersesat itulah yang dapat mengembalikan mereka pulang ke kandang.

     Perilaku domba-domba yang mudah tersesat ini menggambarkan kehidupan umat manusia.  Nabi Yesaya menyatakan:  "Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,"  (Yesaya 53:6).  Tuhan tidak menghendaki umat kesayangan-Nya mengalami ketersesatan.  Itulah sebabnya dengan kasih-Nya Tuhan berkenan mencari domba-dombanya yang tersesat.

Tatkala Gembala yang baik menemukan  'domba'  yang tersesat itu ia akan digendong, dibalut luka-lukanya dan hidupnya pun dipulihkan!

No comments:

Post a Comment