Saturday, April 11, 2015

KEBAHAGIAAN ORANG PERCAYA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 April 2015

Baca:  Mazmur 25:1-22

"Oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu."  Mazmur 25:11

Firman Tuhan berulang kali mengingatkan bahwa keberadaan orang percaya di tengah-tengah dunia seharusnya memiliki kualitas hidup yang berbeda dari orang-orang yang belum percaya.  "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,"  (Roma 12:2).

     Salah satu sikap yang membedakan orang percaya dengan orang dunia adalah hal kebahagiaan.  Bahagia memiliki arti keadaan atau suasana hati yang tenteram dan damai, bebas dari rasa susah.  Umumnya rasa bahagia yang dimiliki orang-orang dunia sangat ditentukan oleh situasi-situasi yang terjadi atau bergantung pada sesuatu yang dimilikinya.  Namun fakta membuktikan bahwa sukacita yang mereka rasakan tidak bertahan lama atau bersifat musiman saja.  Itulah kebahagiaan semu yang diberikan oleh dunia!  Mungkin kita akan berkata,  "Bagaimana bisa berbahagia kalau masalah yang kita hadapi datang secara bertubi-tubi, tiada kunjung berhenti di sepanjang hari?"  Bagi orang percaya kebahagiaan seharusnya menjadi bagian hidup yang senantiasa terpancar dalam kehidupan sehari-hari.  Alasan utama kita berbahagia bukan semata-mata karena berkat-berkat materi yang telah kita terima dari Tuhan, atau karena tidak ada masalah dalam hidup ini, tetapi karena berkat rohani yang Tuhan berikan.  Berkat rohani tersebut berupa pengampunan dosa.  Dosa adalah masalah terbesar manusia, sebab upah dosa ialah maut atau kematian kekal, tapi karena kasih-Nya yang besar dosa-dosa kita telah diampuni.  Uang, harta kekayaan, agama, perbuatan baik tidak bisa membereskan dosa-dosa manusia.  Satu-satunya hal yang sanggup membereskan dosa manusia adalah darah Tuhan Yesus.  "...dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa."  (1 Yohanes 1:7).

     Itulah sebabnya Daud menulis:  "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN,"  (Mazmur 32:1-2).  Karena pelanggaran kita diampuni dan dosa kita ditutupi, maka kita selalu punya alasan untuk tetap berbahagia bagaimana pun keadaan kita.

"sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita."  Mazmur 103:12

No comments:

Post a Comment