Thursday, April 23, 2015

DOA YANG MENYENTUH HATI TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 April 2015

Baca:  Mazmur 4:1-9

"Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku."  Mazmur 4:2a

Selain membangun hubungan yang dekat dengan Sang Pencipta dan juga mengungkapkan rasa kagum dan hormat kita kepada-Nya, doa juga merupakan sarana menumpahkan isi hati, keluh kesah dan permohonan.

     Dalam keseharian tentunya kita selalu berdoa kepada Tuhan untuk kebutuhan, perlindungan, kelepasan, kesembuhan dan sebagainya.  "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."  (Filipi 4:6).  Inilah janji Tuhan:  "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."  (Matius 21:22).  Tetapi kita seringkali merasa kurang yakin dengan doa kita sendiri, lalu kita berusaha meminta orang lain yang kita anggap lebih rohani dari kita untuk berdoa bagi kita.  Kita menganggap doa mereka lebih mujarab dibanding kalau kita sendiri yang berdoa.  Tidaklah salah meminta dukungan doa dari orang lain.  Dalam hal berdoa Tuhan tidak pernah membatasi siapa yang boleh menaikkan doa yang memiliki kuasa, karena setiap orang percaya memiliki kesempatan sama, sebab di dalam diri kita ada Roh kudus yang  "...membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."  (Roma 8:26).

     Bagaimana supaya Tuhan menjawab  'ya'  untuk doa-doa kita?  "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  (Yakobus 5:16b).  Kita harus benar di hadapan Tuhan, jadi apabila ada ganjalan atau hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan harus segera kita bereskan, sebab dosa penghalang utama memperoleh jawaban Tuhan.  "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."  (Yesaya 59:1-2).

"Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar."  Mazmur 66:18

No comments:

Post a Comment