Saturday, November 15, 2014

MEMBALAS KASIH TUHAN: Hidup yang Berbuah

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 November 2014

Baca:  Filipi 1:20-26

"Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."  Filipi 1:22a

Matius 20:28:  "...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani"  Itulah sebabnya pikiran Kristus dipenuhi kerinduan untuk melayani jiwa-jiwa dengan penuh belas kasihan, artinya Ia selalu berbuat sesuatu untuk menyelamatkan orang lain,  "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."  (Matius 11:28).

     Selain harus hidup dalam ketaatan, membalas kasih Tuhan yang teramat besar adalah melalui komitmen kita untuk hidup menghasilkan buah, seperti komitmen rasul Paulus,  "...jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."  Hidup yang berbuah menjadi berkat dan kesaksian bagi orang lain.  Untuk bisa berbuah kita harus melekat kepada Tuhan Yesus, karena Dia adalah satu-satunya pokok anggur, tempat ranting-ranting dapat melekat dan berbuah.  Melalui  'buah'  yang dihasilkan, orang dunia akan melihat kita.  "Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka."  (Matius 7:20).  Jadi,  "Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."  (Yohanes 15:8).  Buah apa saja yang harus kita hasilkan?  1.  Buah Jiwa.  Orang lain akan rindu mengenal Kristus lebih dalam karena dampak positif yang memancar dari kehidupan orang percaya.  Keteladanan hidup seseorang berbicara lebih tajam daripada sekedar teori.  Karena itu kita harus berusaha menjadi teladan dalam segala hal.  "Jadilah teladan...dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."  (1 Timotius 4:12b).  2.  Buah Pelayanan.  Tuhan memberi kita talenta:  ada yang diberikan lima, dua dan satu talenta.  Talenta itu harus kita kembangkan dan maksimalkan.

     Apapun pengorbanan yang kita berikan kepada Tuhan:  waktu, tenaga, pikiran dan materi, sangat berarti untuk mendukung pekabaran Injil, sehingga  "...Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia,"  (Kolose 1:6b).  Jerih lelah kita untuk melayani Tuhan tidak akan pernah sia-sia!

Waktu dan kesempatan kita untuk berkarya di dunia ada batasnya, maka jangan sia-siakan dan menunda-nunda waktu lagi untuk membalas kasih Tuhan.

3 comments:

  1. Silvia Octavia PardosiNovember 15, 2014 at 7:26 AM

    bersyukur buat Tuhan yang boleh memberikan berkat-Nya bagimu saudara, untuk mempublish renungan ini.
    saya senantiasa membaca renungan pagi ini. karena kuasa Tuhan kita boleh melakukannya. selamat melayani Tuhan saudara :-)

    ReplyDelete
  2. steve immanuel says: God bless you for sharing this article. keep posting bro...

    ReplyDelete