Tuesday, July 22, 2014

KEMATIAN ORANG PERCAYA: Hanya Berpindah Tempat

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Juli 2014

Baca:  2 Korintus 5:1-10

"Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita."  2 Korintus 5:5

Cepat atau lambat kehidupan manusia pasti akan berakhir dengan kematian.  Bahkan dalam perjalanan hidup sekarang ini pun manusia selalu berada dalam bahaya maut yang berujung kepada kematian, dan hal itu sewaktu-waktu bisa terjadi.  Sekuat, sehebat dan sepintar apa pun manusia, tak seorang pun yang mampu lari dari kenyataan ini, yaitu pada waktunya hidup manusia akan berakhir dengan kematian.  Inilah bukti nyata tentang keterbatasan manusia.  Adalah fakta bahwa hidup ini memiliki awal dan akhir.  Artinya segala sesuatu yang kita kerjakan dan miliki di dunia ini hanyalah bersifat sementara alias tidak abadi.  Karena itu rasul Paulus mengingatkan agar kita benar-benar menggunakan waktu dan kesempatan yang ada dengan sebaik mungkin.

     Bagi orang percaya, sesungguhnya kematian hanyalah perpindahan tempat, dari dunia yang fana ke suatu tempat yang disediakan Tuhan.  "...jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia."  (2 Korintus 5:1).  Benarkah?  Inilah perkataan Tuhan Yesus:  "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu."  (Yohanes 14:2).  Jadi, seharusnya kematian bukan lagi sebagai hal yang menakutkan bagi orang percaya, sebab Tuhan sudah menyediakan tempat bagi kita di sorga, karena itu kita harus bisa berkata seperti rasul Paulus,  "...mati adalah keuntungan."  (Filipi 1:21).

     Dengan berpindahnya tempat ini maka status kewargaan kita pun turut berubah dari kewargaan bumi berpindah kepada kewargaan sorga, sehingga tubuh kita yang hina pun diubahkan menjadi serupa dengan tubuhNya yang mulia  (baca  Filipi 2:20-21).  Dengan demikian bagi kita yang percaya kepada Tuhan Yesus, kematian bukan lagi perkara yang menakutkan, melainkan suatu kebahagiaan yang kita tungg-tunggu, karena merupakan awal dari kehidupan yang kekal dan berakhirnya penderitaan kita di dunia ini.

Di tempat baru itulah kita akan bertemu dengan Tuhan Yesus.

No comments:

Post a Comment