Tuesday, May 20, 2014

HATI YANG RELA (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Mei 2014

Baca:  Keluaran 4:1-17

"Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."  Keluaran 4:12

Dalam memilih seseorang Tuhan tidak pernah melihatnya dari sudut pandang secara fisik atau kecerdasan secara intelektual.  "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."  (1 Samuel 16:7b).  Begitu juga panggilanNya terhadap Musa, Tuhan tidak menanyakan seberapa kuat dan hebatnya dia, namun Tuhan ingin mengetahui isi hatinya:  adakah ia memiliki kerelaan hati untuk dibentuk dipakaiNya?

     Tuhan tidak pernah salah dalam memanggil seseorang karena Dia tahu persis siapa kita, kesanggupan kita, kekuatan kita, kelemahan kita dan keterbatasan kita.  Karena itu Tuhan berkata kepada Musa,  "...pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."  (Keluaran 4:12).  Tuhan juga mendemonstrasikan kuasaNya di depan Musa secara langsung:  diperintahkan untuk melemparkan tongkatnya ke tanah dan tongkat itu menjadi ular;  memasukkan tangannya ke dalam baju dan setelah ditarik ke luar tangannya pun terkena kusta, putih seperti salju.  Melalui peristiwa ini Tuhan hendak menegaskan,  "Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?"  (Kejadian 18:14).  Jadi tidak ada alasan bagi musa untuk lari dari panggilan Tuhan ini.  Namun semua sangat tergantung dari sikap dan respons hati kita.  Sekalipun Tuhan mengenal kita secara sempurna tapi Ia tidak akan berbuat apa-apa sebelum kita menyerahkan kemauan kita kepadaNya.  Tuhan sangat rindu kita menyerahkan kerelaan hati kita ke dalam tanganNya dan masuk ke dalam rencanaNya yang indah.

     Mari kita belajar dari Daud yang punya hati yang rela untuk dibentuk Tuhan:  "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;"  (Mazmur 139:23).  Saat kita punya penyerahan diri, saat itu pula Tuhan akan bekerja di dalam kita;  dan ketika Tuhan bekerja saat itulah kita beroleh kekuatan dan kesanggupan untuk mengerjakan panggilanNya, bahkan kita dapat melakukan perkara-perkara yang besar.  Asal kita punya hati yang rela, Tuhan akan berkarya secara ajaib di dalam kita.

Hati yang rela adalah hal yang senantiasa Tuhan nantikan dari umatNya!

No comments:

Post a Comment