Wednesday, October 23, 2013

MENOLAK UNDANGAN TUHAN (3)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Oktober 2013 -

Baca:  Matius 10:34-42

"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku."  Matius 10:38

Alasan yang ke-2 adalah:  pekerjaan.  Perhatikan ini:  "Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya;"  (Lukas 14:19).  Ini berbicara tentang pekerjaan, karir atau bisnis.  Seringkali karena kesibukan kita dalam bekerja, berkarir dan berbisnis kita tidak punya waktu berdoa dan merenungkan firman Tuhan, jam-jam ibadah kita abaikan.  Kita juga menolak melayani Tuhan dengan alasan sibuk dan tidak ada waktu luang sedikit pun.  Kita lebih mementingkan pekerjaan daripada bersekutu dengan Tuhan.

     Pekerjaan, karir atau bisnis adalah salah satu cara Tuhan memberkati hidup kita.  Tetapi apabila itu kita anggap lebih penting daripada beribadah kepada Tuhan, maka akan menjadi berhala bagi kita.  Itu akan membuat seseorang makin jauh dari panggilan Tuhan.  Padahal,  "Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah-sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur."  (Mazmur 127:1-2).  Ketaatan kita kepada Tuhan harus menjadi prioritas utama dalam hidup.  "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."  (Matius 6:33).

     Alasan selanjutnya adalah:  karena keluarga"Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang."  (Lukas 14:20).  Keluarga adalah orang-orang yang sangat kita kasihi, suami, isteri dan anak-anak adalah bagian hidup kita.  Bersama mereka kita menjalani hari-hari suka maupun duka.  Mereka sungguh sangat berarti!  Tanpa support mereka kita tidak takkan mampu meraih semua harapan dan keinginan.  Meski demikian kita harus tetap menempatkan Tuhan sebagai segala-galanya bagi kita.  Seringkali keinginan menyenangkan suami, isteri atau anak-anak melebihi ketaatan dan kasih kita kepada Tuhan.  "Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku."  (Matius 10:37-38).

Utamakan Dia lebih dari apa pun di dunia ini agar kehidupan kita berkenan kepada Tuhan!

No comments:

Post a Comment