Monday, July 15, 2013

PERTOBATAN YANG SEJATI (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Juli 2013 -

Baca:  Matius 4:12-17

"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"  Matius 4:17

Seruan untuk bertobat adalah perkataan pertama yang disampaikan Tuhan Yesus pada saat Ia memulai pelayananNya di bumi.  Berita tentang pertobatan ini pula yang diseru-serukan Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea, di awal pelayanannya kepada umat Israel.  Jadi hidup dalam pertobatan adalah kehendak Tuhan bagi semua orang, terlebih-lebih kita yang mengaku percaya kepadaNya, sebab yang menjadi dasar pertobatan sejati adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

     Untuk menuju pertobatan sejati ada langkah-langkah yang harus kita perhatikan:  Pertama, kita harus menyadari bahwa diri kita ini adalah orang berdosa.  Ada banyak orang yang menganggap dirinya yang benar dan suci sehingga ia merasa bahwa dirinya tidak perlu bertobat.  Pengakuan jujur sebagai orang berdosa yang memerlukan pengampunan dosa dari Tuhan Yesus adalah langkah awal pertobatan.  Pengakuan kita adalah bukti bahwa kita mau merendahkan diri di hadapan Tuhan, sebab  "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita."  (1 Yohanes 1:8).  Apabila kita mau datang kepada Tuhan Yesus dan mengakui dosa-dosa kita,  "...maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."  (1 Yohanes 1:9), bahkan dikatakan  "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."  (Yesaya 1:18).  Kita harus percaya dan mengakui bahwa Yesus telah mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, dikuburkan dan bangkit pada hari yang ketiga.

     Kedua, kita pun harus mengaku dengan mulut dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, sebab  "... dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan."  (Yesaya 1:18).  Jadi kita diselamatkan bukan karena perbuatan kita, tapi semata-mata karena anugerahNya.  Tertulis:  "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."  (Efesus 2:8-9).

Percaya kepada Tuhan Yesus berarti menyerahkan segenap hidup ini kepadaNya.

No comments:

Post a Comment