Thursday, April 18, 2013

BERTUMBUH DALAM KASIH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 April 2013 -

Baca:  1 Tesalonika 3:1-13

"Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu."  1 Tesalonika 3:12

Kasih Tuhan yang bertumbuh di dalam hati kita tidak terjadi begitu saja.  Pertumbuhannya menuntut usaha dari pihak kita.  Kita harus menanam dan memupuk kasih itu di dalam hati kita.  Meningkatkan pertumbuhan kasih Tuhan dalam hati kita, sama seperti menjaga dan memelihara sebuah taman.  Kita harus menjaga tanaman-tanaman kecil yang kita tanam tersebut agar bisa bertumbuh dengan baik dan akhirnya bisa berbuah.  Tak lupa, kita juga harus memberinya pupuk dan membersihkan setiap hama yang menyerang.  Demikian juga dengan buah dari kasih Tuhan;  kita harus menyirami kasih Tuhan di dalam hati kita dengan menyediakan waktu untuk bersekutu dalam doa dan merenungkan firmanNya.

     Agar kasih itu dapat bertumbuh dengan bebas, taman hati kita harus terbebas dari ilalang keegoisan.  Kita harus belajar dan menjaga hati kita dengan menempatkan orang lain lebih utama dari pada diri kita sendiri.  Kita tidak boleh mengeraskan hati sehingga kasih Tuhan dapat berkembang tanpa hambatan.  Tuhan Yesus berkata,  "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."  (Yohanes 13:35).  Inilah buktinya bahwa kita adalah murid-murid Tuhan.  Perhatikanlah apa yang dikatakan Paulus,  "Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat."  (Roma 12:9-10).

     Banyak di antara kita yang tidak menyadari bahwa kita adalah pembunuh.  Mungkin kita pun akan bertanya, bagaimana bisa saya dikatakan seorang pembunuh?  "Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya."  (1 Yohanes 3:15).  Mari belajar dari Tuhan Yesus Kristus.  "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?"  (1 Yohanes 3:16-17).  Hal ini benar adanya.  Bagaimana kasih Tuhan bisa ada di dalam diri kita jika kita tidak berbelas kasih kepada saudara kita yang menderita dan membutuhkan pertolongan?

Renungkan:  "...barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya."  1 Yohanes 4:20

No comments:

Post a Comment