Friday, December 7, 2012

LEBIH DARI PEMENANG

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Desember 2012 -

Baca:  Amsal 21:1-31

"Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN."  Amsal 21:31

Kunci mengalami hidup berkemenangan adalah senantiasa mengandalkan Tuhan di segala perkara.  Ayat nas di atas jelas menyatakan bahwa kemenangan ada di tangan Tuhan.  "Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.  Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."  (Markus 11:23-24).  Bukan berarti tidak boleh melihat kenyataan.  Kita dapat melihat kenyataan dan menghadapinya, tetapi jangan sampai kita dikalahkan oleh situasi-situasi yang buruk yang terjadi.  Kita dapat mengalahkan kenyataan-kenyataan buruk itu bukan dengan kekuatan atau logika kita, namun dengan memakai 'mata iman' sehingga di tengah situasi yang buruk sekalipun kita masih dapat melihat ada kemenangan dan hal-hal positif di sisi yang lain.

    Iman dan pengakuan kita haruslah sejalan dengan firman Tuhan.  Mata iman akan selalu memandang ke atas, kepada Tuhan dan kemenangan,  "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan,"  (Ibrani 12:2).  Iman tidak terpengaruh oleh apa yang terlihat oleh mata jasmani, sehingga jika kita diam dalam iman yang sejati, kita akan bisa menyatakan bahwa kita lebih dari pemenang.  "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."  (Roma 8:37).  Tuhan menegaskan,  "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."  (Matius 19:26).

     Ini kehidupan Abraham,  "Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.  Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan."  (Roma 4:19-21).

Iman dalam firman Tuhan tidak pernah memandang kenyataan-kenyataan yang dihadapi, melainkan mempercayai mujizat-mujizatNya.

  

No comments:

Post a Comment