Monday, October 29, 2012

MENJADI KEPALA DAN BUKAN EKOR (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Oktober 2012 -

Baca:  Ulangan 28:1-14

"TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun,"  Ulangan 28:13a

Jika kita memperhatikan keadaan dunia hari-hari ini sungguh makin mencemaskan:  goncangan, krisis dan bencana alam terjadi di mana-mana tanpa dapat diduga oleh siapa pun.  Setiap orang punya cukup alasan untuk takut dan kuatir akan masa depannya.  Namun sebagai orang percaya mari kita perhatikan apa yang dikatakan oleh firman Tuhan,  "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."  (Ibrani 13:8).

     Apakah dengan bergoncangnya dunia ini, janji Tuhan Tuhan juga turut tergoncang dan berubah kuasanya?  Janji firmanNya takkan tergoyahkan oleh keadaan apa pun yang ada di dunia ini, karena  "...firman Allah tidak mungkin gagal."  (Roma 9:6)  dan  "...tetap untuk selama-lamanya."  (1 Petrus 1:25).  Jadi di segala situasi, segala kondisi dan segala keadaan, janji Tuhan tetap berlaku bagi orang percaya.  Salah satu janji Tuhan adalah Ia akan mengangkat anak-anakNya menjadi kepala dan bukan ekor, akan tetap naik dan bukan turun.  Apa maksudnya?  Selama ini banyak orang Kristen yang salah mengerti dengan arti ayat ini.  Menjadi 'kepala' selalu kita identikkan dengan pangkat atau jabatan tinggi seseorang dalam sebuah pekerjaan atau instansi, sehingga ada yang berkata,  "Katanya Tuhan akan mengangkat kita menjadi kepala dan terus naik, buktinya selama bertahun-tahun saya hanya menjadi karyawan biasa, tetap tidak mengalami peningkatan."

     Menjadi  'kepala'  memiliki makna yang sangat luas, tidak hanya sebatas itu;  menjadi  'kepala'  berarti kehidupan kita menjadi berkat, teladan dan membawa pengaruh yang luar biasa bagi banyak orang.  Kita menjadi panutan bagi banyak orang;  ke mana  'kepala'  pergi, ke situ  'ekor'  pasti akan mengikuti.  Bukan berbicara soal pangkat atau kekayaan yang dimiliki oleh seseorang tapi menekankan pada  'kualitas'  hidupnya.  "Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."  (1 Timotius 4:12b).

Masih banyak orang Kristen yang menjalani hidup kekristenannya dengan biasa-biasa saja, tidak jauh berbeda dengan orang-orang di luar Tuhan, tidak naik dan tidak turun, nothing special, sehingga hidupnya sama sekali tidak berdampak!

No comments:

Post a Comment