Monday, September 24, 2012

BERDOA DENGAN IMAN DAN PENGHARAPAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 September 2012 -

Baca:  Roma 5:1-11

"Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."  Roma 5:5

Berdoakah Saudara setiap hari?  Sebagian besar dari kita pasti akan menjawab,  "Ya tentu.  Bangun tidur saya berdoa, mau makan tak lupa berdoa dan hendak beranjak tidur juga selalu berdoa."  Jadi, berdoa sudah menjadi kegiatan rutin.

     Namun ternyata berdoa bukan semata-mata aktivitas fisik atau badani, melainkan suatu perbuatan rohani.  Bukan suatu tindakan yang digerakkan oleh tubuh kita, melainkan suatu gerakan yang dilakukan dan didasari oleh roh kita.  Sebenarnya tubuh kita hanyalah membantu melaksanakan perbuatan roh kita;  jadi yang berdoa adalah roh kita.  Dalam Roma 8:26 dikatakan,  "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."  Berdoa bukan hanya sebatas meminta atau memberi laporan terperinci tentang kebutuhan kita dengan Tuhan.  Tapi berdoa adalah sarana mempererat hubungan kita dengan Tuhan yang didalamnya terkandung pujian, penyembahan dan ucapan syukur.  Bagaimanakah supaya doa kita berkuasa dan mampu menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak?  Kita harus berdoa dengan iman.

     Ada dua jenis iman yaitu iman yang mati dan iman yang hidup.  Iman yang mati adalah percaya hanya lewat bibir atau perkataan saja tapi tidak disertai dengan tindakan yang nyata.  Iman yang demikian adalah iman yang sia-sia, sebab  "...Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."  (Yakobus 2:17).  Jadi, iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan itu untuk menjadi sempurna  (baca  Yakobus 2:22).  Doa yang berkuasa adalah doa yang disertai dengan iman yang hidup.  Jadi kalau kita berdoa, janganlah berdoa hanya dengan pancaindera atau daging yang seringkali dipengaruhi oleh suasana hati  (perasaan), pendengaran, penglihatan atau situasi yang ada di sekitar sehingga kita tidak dapat berdoa dengan baik/tidak fokus.  Berdoa dengan iman berarti kita tak peduli bagaimana situasi dan kondisi yang kita alami.

Hanya dengan iman, kita dapat berdoa dengan benar;  dan hanya dengan iman saja kita akan mengalami penggenapan janji-janji Tuhan.

1 comment:

  1. Terimakasih karena renungannya semakin menguatkan pengharapan di dalam Yesus Kristus. Gbu

    ReplyDelete