Thursday, March 8, 2012

JANGAN MENUNGGU DITEGUR TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Maret 2012 - 

Baca:  2 Tawarikh 33:1-20 

"Ia melakukan banyak yang jahat di mata Tuhan, sehingga ia menimbulkan sakit hati-Nya."  2 Tawarikh 33:6b

Penyesalan tidak pernah datang di depan tetapi muncul di belakang atau di kemudian hari.  Maka alangkah bijaknya bila sebelum melakukan segala sesuatu kita pikirkan masak-masak sebab dan akibatnya supaya tidak menyesal.

     Hal ini dialami oleh Manasye.  Sebagai raja ia merasa dirinya mampu, kuat, dan punya kuasa dan harta yang melimpah.  Itulah sebabnya ia tidak lagi menghiraukan firman Tuhan.  Ia hidup dalam ketidaktaatan!  Menasye melakukan kejahatan yang luar biasa padahal ia tahu firman dan itu sangat menyakiti hati Tuhan.  Bahkan ia lebih memilih mendengarkan nasihat dari penasihatnya yang jahat dan menuruti rakyatnya daripada mendengarkan nasihat dari nabi Tuhan.  Dan lebih keji lagi, Manasye mendirikan bukit-bukit pengorbanan kepada dewa-dewa.  Tidak hanya itu, ia juga rela mengorbankan anak-anaknya sendiri sebagai persembahan kepada Baal.  Sungguh hati Manasye sudah benar-benar sesat!  Namun saat ditegur dan diingatkan Tuhan ia tidak bergeming seperti tertulis:  "Kemudian berfirmanlah Tuhan kepada Manasye dan rakyatnya, tetapi mereka tidak menghiraukannya.  Oleh sebab itu Tuhan mendatangkan kepada mereka panglima-panglima tentara raja Asyur yang menangkap Manasye dengan kaitan, membelenggunya dengan rantai tembaga dan membawanya ke Babel."  (2 Tawarikh 33:10-11).  Manasye benar-benar dipermalukan!

     Meski demikian Tuhan panjang sabar dan penuh kasih.  Tuhan tetap mengasihi umatNya.  Maka supaya tidak terlalu jauh tersesat dengan terpaksa Tuhan akhirnya menghukum Manasye.  Tujuannya bukan untuk menghancurkan tetapi supaya bangsa ini bertobat.  Maka dalam keadaan terjepit inilah Manasye baru menyadari kesalahannya.  Ia datang kepada Tuhan dan minta pengampunan.  Mendengar kesungguhan hati Manasye akhirnya hati Tuhan pun luluh.  Tuhan pun melepaskan dia dari tangan raja Asyur.  Lalu Manasye mulai hidup dalam pertobatan dengan menghancurkan dewa-dewa baal;  patung-patung dan bukit-bukit pengorbanan pun dimusnahkannya.  Akhirnya Manasye mengalami pemulihan.  Jika saat ini kita sudah jauh dari Tuhan, segeralah bertobat.

Jangan tunggu sampai kesulitan, penderitaan atau penghukuman Tuhan menimpa kita barulah kita menyesal dan mau bertobat!

1 comment: