Tuesday, September 6, 2011

RASA TAKUT: Jangan Dipelihara!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi  6 September 2011 -

Baca:  Mazmur 118:1-29

"Tuhan di pihakku.  Aku tidak akan takut.  Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"  Mazmur 118:6

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata takut berarti merasa gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana.  Rasa takut yang 'dipelihara' akan menimbulkan dampak yang buruk tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga terhadap orang lain.  Ketika hendak berperang melawan bangsa Midian Tuhan memerintahkan Gideon untuk memisahkan tentara yang takut dan gentar.  Tuhan berkata,  "Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead.  Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang."  (Hakim-Hakim 7:3a).  Mengapa?  Karena ketakutan itu bisa menjalar dan mempengaruhi yang lain.  Rasa takut juga bisa menjadi penghalang utama dalam merebut kemenangan dan janji-janji Tuhan.  Itulah sebabnya tentara yang penakut tidak boleh turut berperang.

     Mengapa rasa takut harus dikalahkan?  Karena ketakutan adalah salah satu senjata yang digunakan Iblis untuk menghancurkan kehidupan orang percaya.  Karena itu  "...janganlah beri kesempatan kepada Iblis."  (Efesus 4:27).  Jangan memberi celah sedikit pun kepada Iblis karena ketika kita berkompromi, Iblis akan memasuki wilayah kehidupan kita.  Kompromi akan membawa kita kepada kekalahan dan kehancuran karena ketika berada dalam persoalan atau tekanan, rasa takut membuat orang mudah putus asa, kehilangan semangat dan pada akhirnya akan menyerah pada keadaan.  Inilah yang menjadi musuh iman!  Contoh:  menyerah pada keadaan.  Inilah yang menjadi musuh iman!  Contoh:  ketika dikejar-kejar oleh Firaun dan pasukannya, bangsa Israel mengalami ketakutan yang luar biasa sehingga mereka menjadi putus asa, tidak mau melanjutkan perjalanan dan ingin kembali saja ke Mesir.

     Bagaimana kita dapat menang atas ketakutan?  Kita harus mengandalkan Tuhan dalam segala hal  (baca Yeremia 17:7).  Simak pernyataan Daud,  "Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;  kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut.  Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"  (Mazmur 56:4-5).  Banyak orang Kristen yang mengandalkan kekayaan yang dimiliki, padahal Alkitab menegaskan bahwa kekayaan itu memiliki sayap dan dapat terbang atau bisa lenyap sewaktu-waktu  (baca Amsal 23:4-5).

Jangan takut, Tuhan menyertai kita!

1 comment:

  1. Amin Puji Tuhan 🙏🏼 Tuhan senantiasa kuatkan kami... 🙏🏼

    ReplyDelete