Saturday, September 3, 2011

MENGELOLA KEUANGAN DENGAN BAIK: Keluar dari Jerat Utang!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 September 2011 -

Baca:  Amsal 21

"Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya."  Amsal 21:20

Saudara pernah memiliki utang?  Utang seringkali menjadi sumber pertengkaran dan beban berat dalam kehidupan rumah tangga;  utang juga menjadi penghalang untuk bisa memberi atau menabur.  Oleh karena itu Alkitab mengingatkan kita untuk hidup sesuai dengan kemampuan atau penghasilan yang ada.  Ketika seseorang memiliki penghasilan yang masih minim dia masih bisa mencukupkan diri karena kebutuhannya juga masih sedikit (tidak berpikir 'macam-macam').  Namun meningkatnya pendapat seseorang seringkali diikuti pula dengan peningkatan kebutuhan, bahkan sampai kebablasan, 'besar pasak daripada tiang'.  Siapa pun kita bisa terbebas dari jerat utang jika kita sangat menginginkan hal itu.  Dan kita bisa memulainya sejak saat ini juga.

     Utang adalah suatu kewajiban atau tanggung jawab untuk membayar atau mengembalikan sesuatu yang dipinjam kepada orang lain yang memilikinya.  Memiliki utang seringkali sebagai akibat dari ketidakmampuan kita mengelola keuangan dengan baik, padahal kemampuan kita mengelola uang akan menentukan kepercayaan Tuhan kepada kita atas kekayaanNya.  Setelah mengembalikan persepuluhan banyak dari kita yang berpikir bahwa sisa yang 90% adalah milik kita sendiri.  Sesungguhnya kita ini hanyalah bendaharaNya saja;  ketidakmengertian inilah yang akhirnya mendorong orang Kristen hidup boros.  Salomo menyebut orang yang boros sebagai orang yang bebal.  Perhatikanlah:  yang penting bukanlah seberapa banyak uang yang kita miliki, melainkan seberapa bijak kita mengendalikan pengeluaran.  Mengapa banyak orang Kristen tidak dapat mengelola uang mereka dengan bijak?  Karena kita memiliki gaya hidup konsumtif.  Seringkali kita mengeluarkan uang bukan untuk hal-hal yang penting dan yang benar-benar dibutuhkan, tetapi hanya sekedar memuaskan mata.

     Mari berubah!  Milikilah sikap hidup hemat dan sederhana.  Pikirkan masak-masak sebelum membeli segala sesuatu, apakah barang tersebut benar-benar kita butuhkan atau tidak?  Dan berhentilah membandingkan diri kita dengan orang lain!  Karena itu buatlah anggaran keuangan sesuai dengan prioritas yang benar.  Prioritas yang benar adalah;  persepuluhan, lalu kebutuhan hidup yang utama, lalu benih untuk ditabur, dan terakhir tabungan. 

Jika dapat mengelola uang dengan benar kita pasti tidak lagi berutang!

1 comment: