Wednesday, January 12, 2011

SAUL: Merosot dan Hancur

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Januari 2011 -

Baca:  1 Samuel 28:1-20

"Dan Saul bertanya kepada Tuhan, tetapi Tuhan tidak menjawab dia, baik dengan mimpi, baik dengan Urim, baik dengan perantaraan para nabi."  1 Samuel 28:6

Tuhan menyediakan berkat dan pemulihan bagi anak-anakNya, dan secara terperinci berkat-berkat itu bisa kita baca dalam Ulangan 28:1-14, salah satunya adalah:  "Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun,..."  (Ulangan 28:13).  Banyak orang Kristen yang mengklaim janji Tuhan ini tanpa memperhatikan lebih dahulu kelanjutan ayatnya:  "...apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."  (Ulangan 28:13-14).

     Saul adalah salah satu contoh orang yang justru menglami kemunduran atau kemerosotan dalam hidupnya.  Sebelumnya, Saul adalah seorang raja Israel yang diurapi Tuhan.  Tapi sayang, pemerintahannya tidak langgeng.  Penyebabnya adalah ketidaktaatan Saul sendiri;  ia telah menyimpang dari kehendak Tuhan sehingga Tuhan pun menolak dia sebagai raja, dan RohNya pun undur dari dia.  Akibatnya tidak ada lagi penyertaan dan perlindungan Tuhan dalam kehidupan Saul.  Terlebih lagi hati Saul telah berpaling dari Tuhan. Pada saat melihat bahwa tentara Filistin berkumpul di dekat Sunem untuk menyerang Israel, Saul menjadi sangat takut dan gemetar.  Lalu ia berdoa dan bertanya kepada Tuhan tetapi Tuhan tidak menjawab.  Saul menjadi sangat panik, apalagi Samuel sudah meninggal dunia sehingga tidak ada petunjuk dari Tuhan untuk menghadapi orang Filistin tersebut.  Di tengah kekalutannya Saul mengambil jalan pintas dengan bertanya kepada dukun agar dipanggilkan arwah.  Saul tidak sabar menantikan Tuhan bertindak.  Jelas bahwa apa yang dilakukan Saul ini merupakan kekejian bagi Tuhan!  Akibatnya, perlahan tapi pasti, hidup Saul semakin merosot dan menjadi hancur.

     Bukankah banyak orang Kristen yang juga tidak sabar menantikan jawaban dari Tuhan dan mengambil jalan pintas mencari pertolongan kepada manusia (dukun atau paranormal)?  Bila Saudara tidak ingin mengalami nasib tragis seperti Saul, mari segera bertobat!

Jangan sampai Tuhan murka, lalu Dia meninggalkan kita untuk selama-lamanya.

2 comments:

  1. berhubung lagi ngga di Indonesia,jadi ngga bisa beli air hidup, makasih untuk blognya berguna banged

    GBU

    ReplyDelete