Wednesday, January 5, 2011

BAGAIMANA SUPAYA TETAP BERSUKACITA?

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Januari 2011 -

Baca:  Mazmur 113:1-9

"Ia (Tuhan-Red.) menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur."   Mazmur 113:7

Hari-hari ini banyak orang kehilangan sukacita karena peliknya masalah yang dialami.  Ada yang berkata,  "Bagaimana saya bisa bersukacita, penghasilan saja pas-pasan, sedangkan biaya sekolah untuk anak-anak mahal.  Bagaimana saya bisa bersukacita, tinggal saja di kos-kosan ukuran 5S  (sangat sempit sekali sampai sumpek).  Bagaimana saya bisa bersukacita, di usia yang sudah di atas 30 tahun belum juga menemukan jodoh."  Seringkali keadaan dan situasi yang ada begitu mempengaruhi kondisi hati kita.  Sebaliknya, ada juga orang yang punya uang banyak dan tinggal di kawasan elite tapi hatinya tetap tidak ada sukacita.  Selalu saja ada rasa was-was atau kuatir.  Ternyata, memiliki uang atau kekayaan melimpah tidak menjamin seseorang merasakan sukacita, karena uang tidak bisa membeli sukacita.

     Sebagai orang percaya tidak seharusnya kita kehilangan sukacita, meski situasinya mungkin tidak mendukung.  Tuhan menghendaki agar kita senantiasa memiliki sukacita di segala situasi, entah itu susah atau senang, punya duit ato bokek, karena sukacita adalah kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan hidup.  Ada pun kunci untuk tetap mengalami sukacita adalah bermula dari pikiran kita, karena  "...seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia."  (Amsal 23:7a).  Pertama-tama, kita harus tanamkan dalam hati dan pikiran kita bahwa:  1.  Kita punya Tuhan yang dahsyat.  Pemazmur berkata,  "Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.  Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita,"  (Mazmur 47:3-4).  Sebesar apa pun masalah yang kita alami, serahkan semuanya pada Tuhan, Dia pasti sanggup menolong kita karena kuasaNya tak terbatas.  2.  Masalah adalah proses pendewasaan iman.  Jika kita diijinkan mengalami masalah, berarti Tuhan sedang mendidik kita supaya kita makin dewasa di dalam iman.  Jadi, tetaplah bersukacita!  Seperti dikatakan,  "Karena Ia tahu jalan hidupku;  seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas."  (Ayub 23:10).  3.  Ada Roh Kudus yang senantiasa memberi kekuatan dan penghiburan kepada kita.

Oleh sebab itu mari kita jalani hari dengan penuh sukacita, karena kita punya Tuhan yang dahsyat dan Roh Kudus yang senantiasa menopang!

2 comments:

  1. Amin Amin, Sukacita dari Tuhan itu kekuatan ku, Haleluya 👏

    ReplyDelete
  2. Amin, apapun keadaanku Tuhan Yesus selalu besertaku melindungiku, menolongku ,membimbungku, mengasihiku karena itu aku selalu bersuka cita.

    ReplyDelete