Friday, November 26, 2010

ALLAH ITU MAHAKUDUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 November 2010 -

Baca:  Wahyu 4:1-11
 
"Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."  Wahyu 4:8b

Ketika memuliakan Tuhan, para malaikat menyerukan bahwa Tuhan itu kudus.  Kata kekudusan ini menunjukkan kesempurnaanNya yang tanpa batas.  Sifat kudusNya adalah ringkasan dari semua sifat Tuhan, seperti Mahakuasa, Mahahadir, tidak berubah, Mahatahu dan sebagainya.  Jadi kekudusan Tuhan adalah mahkota dari semua sifat yang menunjukkan siapa Dia, sebagaimana nyanyian yang dinaikkan Musa dan seluruh umat Israel, "Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya Tuhan; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusanMu, menakutkan karena perbuatanMu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?"  (Keluaran 15:11).  Tuhan adalah patokan mutlak untuk kekudusan, tidak aada yang lain, karena Dia tidak pernah membuat kesalahan atau melakukan sesuatu yang salah, tidak ada keputusanNya yang keliru; Ia tanpa cela, tanpa cacat, tanpa dosa, sepenuhnya benar, benar-benar kudus secara mutlak.  Siapa pun untuk bisa masuk dalam hadirat Tuhan harus hidup kudus.

     Munginkah manusia itu kudus?  Karunia kekudusan itu diberikan Tuhan kepada setiap orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.  Sebaliknya, setiap orang yang menolak Yesus Kristus akan dicampakkan ke tempat yang disiapkan bagi Iblis dan para malaikatnya, ke luar jauh dari hadirat Tuhan.  Ditegaskan, "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis:  Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."  (1 Petrus 1:15-16).  Tuhan sangat membenci dosa; tidak ada kata kompromi terhadap dosa.

     Adalah sia-sia ibadah kita, pelayanan kita, penyembahan kita, persembahan kita dan sebagainya jika kita masih melakukan perbuatan-perbuatan dosa yang mungkin bisa kita sembunyikan di depan manusia, tapi di hadapan Tuhan semuanya tampak jelas dan telanjang.

"Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.  Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepadaKu korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu.  Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.  Jauhkanlah dari padaKu keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar."  (Amos 5:21-23).

No comments:

Post a Comment