Monday, July 19, 2010

SANDARAN HATI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Juli 2010 -

Baca: Mazmur 84:1-13

"Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!" Mazmur 84:6

Manusia hidup tak pernah luput dari masalah.  Tetapi pemazmur menyatakan berbahagia manusia yang saat dalam masalah menyandarkan kekuatannya hanya kepada Tuhan.

     Jadi bukan seberapa besar masalah yang kita alami, namun bagaimana tanggapan dan reaksi kita di kala sedang dalam masalah itu.  Dalam keadaan terjepit apakah kita mengandalkan kepandaian dan kekuatan sendiri?  Ataukah kita mencari sesama lalu bersandar kepadanya?  Adakah bijak bila dalam kesesakan kita bertindak seperti pemazmur berdoa:  "Perlihatkanlah kepada kami kasih setiaMu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari padaMu!"  (Mazmur 85:8).  Pada saat-saat yang gawat, kritis, detik-detik saat kita akan tenggelam dan binasa dalam bencana kesulitan apa pun kita harus berseru dan lari kepada Tuhan, mohon keselamatan dariNya.  Jangan sekali-kali menaruh pengharapan pada manusia karena pertolongan mereka sangat terbatas.  Kita akan kecewa karena mereka tak dapat menolong kita.  Bahkan sebaliknya ada kemungkinan mereka akan mencela dan mencemooh kita dengan ejekan atau macam-macam perkataan negatif.

    Kita harus belajar seperti Daud.  Dalam keadaan apa pun ia senantiasa mempersembahkan korban syukur dan bersekutu dengan Tuhan.  Daud berkata, "Betapa disenangi tempat kediamanMu, ya Tuhan semesta alam!  Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan;  hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup."  (Mazmur 84:2-3).  Itulah kunci kemenangan hidup Daud!  Mengapa banyak orang Kristen hidup sebagai pecundang?  Karena mereka tidak karib dengan Tuhan.  Mereka menjadikanNya sebagai 'tambal butuh' atau lampu Aladin saja, mendekat kepadaNya saat perlu saja.  Akibatnya saat dalam pergumulan berat langsung stres, mengomel dan mengasihani diri sendiri.  Berbeda dengan orang yang senantiasa karib dengan Tuhan, "...yang terus-menerus memuji-muji Engkau.  Mereka berjalan makin lama makin kuat,"  (Mazmur 84:5b, 8a).

Seberapa besar kerinduan kita mencari Tuhan dan seberapa besar bersandar padaNya menentukan besarnya kekuatan kita

1 comment:

  1. Amin Puji Tuhan πŸ™
    Terimakasih masih diizinkan membuka dan membaca blog renungan harian iniπŸ™

    ReplyDelete