Sunday, February 14, 2021

MENGUASAI DIRI SENDIRI TAK MUDAH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Februari 2021

Baca:  Roma 6:1-14

"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya."  Roma 6:12

Di dunia ini, asal punya uang banyak atau menduduki jabatan tinggi, orang akan dengan mudahnya menguasai orang lain.  Dengan iming-iming uang atau hadiah, orang dapat dengan mudahnya memerintah orang lain untuk menuruti apa saja yang menjadi keinginannya.  Namun untuk dapat menguasai diri sendiri itu pekerjaan yang tidak mudah walaupun dalam hati ada keinginan untuk melakukan, sebab dalam diri manusia terbangun dua sikap yang saling berjuang yaitu baik dan jahat, seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.

     Ketidakmampuan dalam menguasai diri membuat Saul selalu merencanakan hal-hal yang jahat terhadap Daud, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk membunuh Daud, walau semuanya gagal.  Rasul Paulus juga punya pengalaman:  "Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat."  (Roma 7:15).

     Agar kita dapat menguasai diri dan menang atas setiap pergumulan, kuncinya adalah berjaga-jaga dan berdoa, sebab roh penurut tapi daging lemah  (Matius 26:41).  Dengan kekuatan sendiri kita takkan mampu menguasai diri kita, karena pada dasarnya daging kita ini sangat lemah.  Karena itu kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus dalam hidup ini!  Bila Roh Kudus yang memegang kendali hidup kita, apabila ada hal-hal yang tidak benar diinginkan oleh tubuh  (daging)  kita ini, Roh Kudus akan segera menegur dan memperingatkan kita.  Setiapkali kita hendak melakukan perbuatan yang menyimpang dari kehendak Tuhan, sesungguhnya hati kecil ini sudah mendengar peringatan Roh Kudus, hanya saja daging ini tak mau tunduk dan terus mengabaikan suara-Nya.

"Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."  Amsal 16:32

Saturday, February 13, 2021

TERANG DAN GELAP TAKKAN PERNAH BERSATU

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Februari 2021

Baca:  1 Raja-Raja 11:1-13

"Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka."  1 Raja-Raja 11:2

Dalam membangun mezbah keluarga dibutuhkan kesehatian, kesatuan roh, tidak terpecah-pecah.  Karena itu suami dan isteri harus benar-benar dalam satu iman, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.  Sebab bila ada suami atau isteri berbeda keyakinan sudah pasti hal ini akan memengaruhi kehidupan rohaninya.

     Salah satu contoh nyata adalah Salomo.  Ketika masih muda Salomo dikenal takut akan Tuhan.  Ia begitu mengasihi Tuhan lebih dari apa pun.  Bagi Salomo Tuhan adalah prioritas utama dalam hidup!  Tetapi seiring berjalannya waktu, ketika Salomo menginjak usia tua, ia mulai terpengaruh oleh isteri-isterinya seperti tertulis:  "Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN..."  (1 Raja-Raja 11:4).  Apa yang dialami Salomo ini hendaknya menjadi suatu pelajaran berharga bagi kita semua!  Kita diperingatkan untuk tidak sembarangan bergaul  (1 Korintus 15:33)  dan membangun hubungan dengan orang lain  (Amsal 13:20).  Terlebih-lebih dalam mencari pasangan hidup atau mengenai pernikahan, tidaklah boleh sembarangan.  Jangan pernah merasa kuat diri memiliki iman yang teguh, lalu berdalih bahwa nanti ia akan memenangkan jiwa pasangan hidupnya!  Apakah Salomo kurang rohani?  Salomo adalah orang yang penuh hikmat, dan karena hikmatnya ini ia menjadi sangat terkenal.  Dari manakah hikmat diperoleh?  Takut akan Tuhan!  Artinya, Salomo sesungguhnya memiliki dasar iman yang kuat, kehidupan rohani yang bagus.  Namun kenyataannya ia tak mampu mempertahankan imannya sampai akhir,  "Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta."  (1 Raja-Raja 11:2b).  Karena pengaruh isteri-isterinya Salomo pun jatuh dalam dosa penyembahan berhala.

     Banyak anak muda Kristen yang tak menghiraukan nasihat firman Tuhan, nekat menikah dengan pasangan tak seiman, ada pula yang lebih memilih meninggalkan Kristus demi pasangannya.

"Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!"  1 Korintus 10:12