Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Desember 2014
Baca: Mazmur 90:1-17
"Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh." Mazmur 90:9
Beberapa saat lagi kita akan mengakhiri perjalanan hidup di tahun 2014. Kita pun berguman dalam hati: "Begitu cepatnya waktu berlalu, dari detik ke menit, dari menit ke jam, dari jam ke hari, dari hari ke minggu, dari minggu ke bulan dan dari bulan ke tahun, semuanya berjalan seolah-olah hanya sekejap mata." Musa pun merasakan, "Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam. Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu." (Mazmur 90:4-6). Rasa-rasanya masih terlintas di benak kita beberapa waktu lalu bagaimana gegap gempitanya orang-orang menyambut malam tutup tahun dengan pawai dan gebyar pesta kembang api. Momen yang sama ternyata sudah ada di depan mata kita.
Hari-hari yang telah kita lalui di sepanjang tahun dipenuhi dengan rona-rona kehidupan: ada suka, ada duka, ada tawa, ada tangis, ada keberhasilan, ada kegagalan, ada doa yang telah dijawab Tuhan, tapi banyak pula doa-doa kita yang belum ada jawabannya. Semuanya itu menjadi pelajaran berharga untuk kita! Karena waktu itu begitu singkat, cepat berlalu, tidak akan pernah kembali terulang dan kita pun tak sanggup menghentikannya, maka kita pun harus segera sadar dan berbenah supaya tidak ada penyesalan yang muncul di kemudian hari dikarenakan kita telah membuang waktu dan kesempatan yang ada secara percuma, "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12).
Namun satu hal yang tidak boleh kita lupakan yaitu mengucap syukur kepada Tuhan: bersyukur atas kesehatan, bersyukur atas panjang umur, bersyukur atas berkat dan pemeliharaan, bersyukur atas penyertaan-Nya sehingga kita beroleh kesanggupan untuk menjalani hari-hari di sepanjang tahun 2014 ini. Nyata benar bahwa Tuhan itu "...bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." (Mazmur 46:2). Kalau bukan karena anugerah dan kasih karunia Tuhan, kita tidak mungkin dapat melewati setiap ujian dan tantangan yang ada.
Bersyukurlah kepada Tuhan, karena-Nya kita bisa sampai di penghujung tahun!
Wednesday, December 31, 2014
Tuesday, December 30, 2014
ASPEK JANJI TUHAN (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Desember 2014
Baca: Galatia 3:15-29
"Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." Galatia 3:29
Kita sebagai orang percaya adalah keturunan-keturunan Abraham secara rohani, maka karenanya kita berhak menerima janji-janji Tuhan. "Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus." (Galatia 3:28).
2. Janji Tuhan itu berlaku bagi setiap orang percaya. Artinya ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, janji-janji Tuhan tersebut berlaku bagi kita. Hal ini menunjukkan bahwa janji Tuhan itu sangat mahal, namun diberikan secara cuma-cuma. Dikatakan mahal karena janji tersebut tidak berlaku untuk semua orang, hanya berlaku dan disediakan bagi milik Kristus yaitu pengikut Kristus atau orang percaya. Dikatakan cuma-cuma, karena barangsiapa yang mau bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, janji-janji Tuhan itu berlaku dan diberikan pula kepada orang tersebut secara cuma-cuma. Seberat apa pun ujian dan tantangan yang ada takkan mengubah dan menggoyahkannya, janji Tuhan tetap berlaku untuk kita. Oleh karena itu kita harus tetap kuat dalam iman. "Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!" (Mazmur 27:14). Namun untuk mengalami janji Tuhan dalam hidup ini ada syarat yang harus kita lakukan. Tuhan berjanji kepada Yosua, "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa." (Yosua 1:3), tetapi dengan persyaratan, "...bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam," (Yosua 1:7-8).
Demikian juga dengan janji yang Tuhan berikan kepada kita, tentu ada syaratnya yaitu kita harus tinggal di dalam firman-Nya (baca Yohanes 15:7), alias harus taat melakukan firman-Nya. Jangan hanya menuntut Tuhan, tapi lakukan juga kewajiban kita.
"Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu." Ibrani 10:36
Baca: Galatia 3:15-29
"Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." Galatia 3:29
Kita sebagai orang percaya adalah keturunan-keturunan Abraham secara rohani, maka karenanya kita berhak menerima janji-janji Tuhan. "Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus." (Galatia 3:28).
2. Janji Tuhan itu berlaku bagi setiap orang percaya. Artinya ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, janji-janji Tuhan tersebut berlaku bagi kita. Hal ini menunjukkan bahwa janji Tuhan itu sangat mahal, namun diberikan secara cuma-cuma. Dikatakan mahal karena janji tersebut tidak berlaku untuk semua orang, hanya berlaku dan disediakan bagi milik Kristus yaitu pengikut Kristus atau orang percaya. Dikatakan cuma-cuma, karena barangsiapa yang mau bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, janji-janji Tuhan itu berlaku dan diberikan pula kepada orang tersebut secara cuma-cuma. Seberat apa pun ujian dan tantangan yang ada takkan mengubah dan menggoyahkannya, janji Tuhan tetap berlaku untuk kita. Oleh karena itu kita harus tetap kuat dalam iman. "Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!" (Mazmur 27:14). Namun untuk mengalami janji Tuhan dalam hidup ini ada syarat yang harus kita lakukan. Tuhan berjanji kepada Yosua, "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa." (Yosua 1:3), tetapi dengan persyaratan, "...bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam," (Yosua 1:7-8).
Demikian juga dengan janji yang Tuhan berikan kepada kita, tentu ada syaratnya yaitu kita harus tinggal di dalam firman-Nya (baca Yohanes 15:7), alias harus taat melakukan firman-Nya. Jangan hanya menuntut Tuhan, tapi lakukan juga kewajiban kita.
"Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu." Ibrani 10:36
Subscribe to:
Posts (Atom)