Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Februari 2021
Baca: Mazmur 61:1-9
"Sungguh Engkau telah menjadi tempat perlindunganku, menara yang kuat terhadap musuh." Mazmur 61:4
Medan peperangan adalah suatu tempat yang sangat tidak enak, penuh ketegangan, kegentaran, kengerian. Semua orang yang terlibat dalam peperangan pasti dihantui rasa takut, serasa dikejar-kejar maut. Begitu pula kehidupan orang percaya, kita semua diperhadapkan dengan peperangan setiap hari. Salah satu peperangan adalah perang menghadapi masalah dan pergumulan hidup! Meskipun berada dalam situasi yang berat jangan pernah ada dalam kamus hidup kita kata-kata menyerah dan berhenti berjuang. Betapa sering kita mencari Tuhan dan berserah kepada-Nya di saat-saat akhir ketika kita menemui jalan buntu, setelah segala cara yang telah kita tempuh tak membuahkan hasil dan semuanya berujung pada kegagalan. Tak perlu takut menghadapi peperangan! Teruslah maju, karena saat kita berserah penuh kepada Tuhan kita tidak berperang dan berjuang sendirian, ada Tuhan yang turut bekerja, "TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:14).
Ketika masih menjadi penggembala domba Daud menghadapi peperangan setiap hari, karena ia harus menghalau binatang-binatang buas yang mencoba memangsa kawanan domba yang digembalakannya. Untuk itu gembala menggunakan gada dan tongkat. Itulah yang menguatkan iman Daud bahwa ia punya Tuhan, Gembala Agung yang selalu membela dan melindungi dengan gada dan tongkat-Nya, "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4).
Pengalaman hidup berjalan bersama Tuhan inilah yang mengajarkan Daud untuk selalu memakai iman di setiap langkah hidupnya. "Sungguh Engkau telah menjadi tempat perlindunganku, menara yang kuat terhadap musuh. Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya, biarlah aku berlindung dalam naungan sayap-Mu!" (Mazmur 61:4-5).
"Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu." (2 Tawarikh 20:12), karena Engkau Tuhan, EL-GIBHOR, Tuhan yang perkasa yang menyertai langkah kami.