Monday, February 15, 2021

HARUS SIAP DITEGUR DAN DIHAJAR!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Februari 2021

Baca:  Yesaya 57:14-21

"Aku murka karena kesalahan kelobaannya, Aku menghajar dia, menyembunyikan wajah-Ku dan murka, tetapi dengan murtad ia menempuh jalan yang dipilih hatinya."  Yesaya 57:17

Cara Tuhan menggenapkan rencana-Nya dalam hidup seseorang tak mudah untuk dimengerti.  Adakalanya orang harus mengalami proses, teguran dan hajaran tangan-Nya!  Proses, teguran dan hajaran Tuhan itu bisa berupa masalah, sakit-penyakit, krisis keuangan dan kesulitan-kesulitan lainnya.  Dalam hal ini bukan berarti Tuhan mempunyai maksud jahat, bukan pula Ia tidak lagi mengasihi kita.  Tuhan harus berlaku keras dan menyatakan murka-Nya karena Ia mendapati kita sudah berjalan melenceng dari rencana-Nya, tak lagi menghiraukan peringatan-peringatan-Nya.  Saat ditegur dan dihajar Tuhan kita benar-benar merasakan perih dan sakit, tapi semua ini mendatangkan kebaikan bagi kita, sebab  "...Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."  (Ibrani 12:6).

     Adakah bapa di dunia ini akan diam saja ketika melihat anak-anaknya nakal?  Bila tak bisa ditegur dengan cara halus, ia pasti akan menegur keras dan kalau perlu menghajarnya, meski saat menghajar anak-anaknya bapa harus menahan tangis di dalam hati.  Tuhan tahu yang terbaik untuk hidup anak-anak-Nya!  Tuhan menegur dan menghajar kita karena Dia tidak menginginkan kita binasa.  Di balik teguran dan hajaran-Nya Tuhan punya rencana yang terbaik yaitu supaya kita benar-benar menjadi ahli waris-Nya yang kelak hidup memerintah bersama Dia di sorga.  Jelas sekali bahwa tujuan Tuhan menegur dan menghajar agar supaya kita tidak menjadi anak-anak gampang  (Ibrani 12:8).

     Begitu pula, Tuhan menegur dan memperingatkan bangsa Israel, umat pilihan-Nya, karena mereka telah meninggalkan Tuhan dan bahkan beribadah kepada ilah lain, padahal mereka telah mengecap kasih dan kebaikan Tuhan,  "...mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal."  (Ulangan 32:21).  Karena itu Tuhan harus mendisiplinkan mereka agar mereka terhindar dari bahaya dan malapetaka.

Teguran dan hajaran Tuhan sering menimbulkan persepsi yang salah dalam diri kita, padahal di balik semuanya itu Tuhan punya rencana yang indah untuk kita!

Sunday, February 14, 2021

MENGUASAI DIRI SENDIRI TAK MUDAH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Februari 2021

Baca:  Roma 6:1-14

"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya."  Roma 6:12

Di dunia ini, asal punya uang banyak atau menduduki jabatan tinggi, orang akan dengan mudahnya menguasai orang lain.  Dengan iming-iming uang atau hadiah, orang dapat dengan mudahnya memerintah orang lain untuk menuruti apa saja yang menjadi keinginannya.  Namun untuk dapat menguasai diri sendiri itu pekerjaan yang tidak mudah walaupun dalam hati ada keinginan untuk melakukan, sebab dalam diri manusia terbangun dua sikap yang saling berjuang yaitu baik dan jahat, seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.

     Ketidakmampuan dalam menguasai diri membuat Saul selalu merencanakan hal-hal yang jahat terhadap Daud, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk membunuh Daud, walau semuanya gagal.  Rasul Paulus juga punya pengalaman:  "Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat."  (Roma 7:15).

     Agar kita dapat menguasai diri dan menang atas setiap pergumulan, kuncinya adalah berjaga-jaga dan berdoa, sebab roh penurut tapi daging lemah  (Matius 26:41).  Dengan kekuatan sendiri kita takkan mampu menguasai diri kita, karena pada dasarnya daging kita ini sangat lemah.  Karena itu kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus dalam hidup ini!  Bila Roh Kudus yang memegang kendali hidup kita, apabila ada hal-hal yang tidak benar diinginkan oleh tubuh  (daging)  kita ini, Roh Kudus akan segera menegur dan memperingatkan kita.  Setiapkali kita hendak melakukan perbuatan yang menyimpang dari kehendak Tuhan, sesungguhnya hati kecil ini sudah mendengar peringatan Roh Kudus, hanya saja daging ini tak mau tunduk dan terus mengabaikan suara-Nya.

"Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."  Amsal 16:32