Tuesday, February 9, 2021

ORANG PERCAYA DIKENAL DARI BUAHNYA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Februari 2021

Baca:  Matius 7:15-23

"Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik."  Matius 7:18

Coba perhatikan tanaman di pekarangan rumah Saudara!  Apa yang nampak di luar sesungguhnya adalah hasil dari  'dalam'  tanaman itu.  Salah satu bagian yang berperan penting bagi kelangsungan hidup tanaman adalah akar.  Ada beberapa fungsi akar, yaitu penopang tumbuh tegaknya tanaman dan juga penyerap air dan zat hara yang ada di dalam tanah untuk disalurkan ke seluruh bagian tanaman.  Namun bila akar-akarnya tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik  (tak sampai menembus sumber air)  maka pertumbuhan tanaman tersebut pasti terganggu:  daunnya tidak hijau dan mengering.

     Pohon Tarbantin adalah salah satu contoh pohon yang hidup di padang gurun, mempunyai ukuran sangat besar dan berdaun lebat karena akar-akarnya tertanam sangat dalam ke tanah hingga menembus sumber air.  Karena itulah sekalipun menghadapi musim-musim kering, pohon ini tetap mampu bertahan dan daunnya tetap menghijau.  Jelas sekali bahwa pertumbuhan sebuah pohon dimulai dari dalam, yang prosesnya tidak terlihat oleh mata jasmani kita.  Begitu pula dengan pertumbuhan rohani seseorang diawali dari proses yang terjadi  'di dalam'  dan kemudian terus bertumbuh hingga menghasilkan buah yang dapat dilihat dari luar, dapat dirasakan oleh orang lain.  Karena itu kita harus semakin berakar kuat di dalam Tuhan:  membangun persekutuan yang karib dengan Tuhan dan merenungkan firman-Nya setiap hari.  Itulah kunci untuk membangun dasar yang kuat di dalam kita:  kunci pertumbuhan rohani, yang akhirnya dapat menghasilkan buah Roh atau karakter Kristus.

     Bukalah hati selebar-lebarnya untuk Roh Kudus dan ijinkan Dia bekerja secara leluasa di dalam kita, maka kita akan dituntun-Nya kepada kehendak-Nya.  Bila Roh Kudus tinggal di dalam kita, maka apa yang nampak dari luar, baik itu perkataan dan segala perbuatan, adalah di bawah kendali-Nya.  Jika Roh Kudus yang memimpin kita, artinya jika kita menyerahkan hidup kita ke dalam pimpinan Roh Kudus, maka segala perbuatan dan perkataan kita pun akan seturut dengan kehendak Tuhan, bukan menurut keinginan daging kita.  Inilah yang akan membedakan keberadaan kita di tengah dunia ini!

"Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka."  (Matius 7:16a)

Monday, February 8, 2021

JANGAN PERNAH TINGGALKAN SUMBER AIR!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Februari 2021

Baca:  Yeremia 2:1-25

"...Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air."  Yeremia 2:13

Hubungan orang percaya dan Tuhan itu digambarkan seperti tanaman  (pohon)   dan sumber air.  Tanaman atau pohon tidak bisa bertumbuh, akan menjadi kering, gersang dan akhirnya mati apabila kekurangan air atau tidak cukup menyerap air..  Begitu pula kehidupan orang percaya yang sangat tergantung sepenuhnya kepada Tuhan, karena Dia adalah Sumber Air Kehidupan  (Yeremia 2:13).  Adalah kebodohan besar bila kita hidup menjauh dari Tuhan dan meninggalkan Sumber Air Yang Hidup, sebagaimana yang diperbuat oleh bangsa Israel di zaman nabi Yeremia ini.  Apa yang diperbuat oleh bangsa Israel ini benar-benar sangat mengecewakan dan melukai hati Tuhan,  "pernahkah suatu bangsa menukarkan allahnya meskipun itu sebenarnya bukan allah? Tetapi umat-Ku menukarkan Kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna."  (Yeremia 2:11).

     Orang percaya baiklah memiliki cara hidup seperti pemazmur yang selalu berada dekat dengan Sumber Air,  "...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil."  (Mazmur 1:2-3).  Ada dampak luar biasa bagi orang yang tinggal dekat dengan Sumber Air yaitu senantiasa menghasilkan buah, tidak pernah layu dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.  Keadaan sebaliknya dialami orang-orang yang hidup jauh dan meninggalkan Sumber Air, yang  "...menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air."  (Yeremia 2:13).  Sumber Air itu adalah Tuhan Yesus dan firman-Nya!  Banyak orang Kristen rajin datang ibadah, tapi hanya sekedarnya dan mendengar firman Tuhan sambil lalu, tanpa kerinduan untuk benar-benar dekat kepada Tuhan, tidak benar-benar mencintai dan menghormati firman-Nya.

     Tuhan Sumber Air Hidup, tapi banyak umat Tuhan senang tinggal menjauh dari Sumber itu dan meninggalkan Dia.  "Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."  (Yohanes 7:38).

Jauh dari Sumber Air Hidup:  hidup kering, gersang, tak mungkin berbuah!