Sunday, January 24, 2021

DUNIA SEDANG MENDEKATI KESUDAHANNYA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Januari 2021

Baca:  Matius 24:3-14

"Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya."  Matius 24:6

Tuhan yang kita sembah di dalam nama Tuhan Yesus adalah Tuhan yang sangat mengasihi dan memperhatikan kehidupan umat pilihan-Nya!  Bukti kasih dan perhatian Tuhan kepada umat-Nya adalah memberitahukan sejak semula tentang keadaan dunia ketika mendekati kesudahannya, suatu keadaan yang penuh dengan penderitaan, yang membuat cemas semua manusia yang hidup di muka bumi ini.  Tuhan Yesus menasihati kita,  "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya."  (Matius 24:4-6).

     Bukankah apa yang Tuhan sampaikan ini satu demi satu mulai digenapi?  Saat ini kita sedang diperhadapkan dengan peperangan besar.  Kita berperang bukan melawan bangsa-bangsa lain atau musuh secara kasat mata, tapi kita berperang melawan musuh yang tak kelihatan secara kasat mata, tapi dapat menghancurkan dan bahkan membunuh manusia.  Kita sedang berperang melawan berbagai virus yang menyerang manusia, salah satunya adalah virus Covid-19.  Virus ini sangat ganas, bukan hanya menyerang tubuh manusia yang berujung kepada kematian, tapi juga menyerang seluruh aspek kehidupan manusia:  ekonomi, bisnis, pendidikan, hubungan antarmanusia pun menjadi terganggu.  Bahkan virus ini tidak hanya menyerang manusia dalam aspek jasmani, tapi juga aspek rohani.  Ini yang sangat berbahaya!  Karena pandemi Covid-19 ini tempat-tempat ibadah banyak yang ditutup, jemaat harus melakukan ibadah secara daring, jemaat tidak bisa bersekutu dengan saudara seiman lainnya karena harus saling menjaga jarak.

     Melihat keadaan ini marilah kita makin peka rohani!  Haruslah kita lebih sungguh-sungguh mengerjakan perkara-perkara rohani, jam-jam doa harus semakin ditingkatkan.

Jangan terus disibukkan dengan perkara-perkara duniawi sebab dunia ini sudah mendekati kesudahannya!

Saturday, January 23, 2021

BERBALIK KEPADA TUHAN, PASTI DIPULIHKAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Januari 2021

Baca:  Yoel 2:12-27

"Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya."  Yoel 2:13

Karena sering memberontak dan hidup menyimpang dari jalan-jalan Tuhan, bangsa Israel harus menanggung akibatnya:  mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan.

     Salah satunya adalah hasil ladang mereka sangat mengecewakan, alias tak menghasilkan panenan seperti yang diharapkan, karena hasil pertanian mereka diserang berbagai jenis belalalang:  "Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah dimakan belalang pindahan, apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah dimakan belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah dimakan belalang pelahap."  (Yoel 1:4), sehingga  "Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis. Para petani menjadi malu, tukang-tukang kebun anggur meratap karena gandum dan karena jelai, sebab sudah musnah panen ladang. Pohon anggur sudah kering dan pohon ara sudah merana; pohon delima, juga pohon korma dan pohon apel, segala pohon di padang sudah mengering."  (Yoel 1:10-12).  Tak bisa dibayangkan betapa menderitanya mereka!  Pada waktu itu umat Israel benar-benar berada di titik terendah, sepertinya sudah tidak memiliki pengharapan lagi.  Ini adalah bentuk teguran Tuhan kepada bangsa Israel!  "...setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,"  (Ibrani 2:2).  Tuhan mengijinkan penderitaan dialami oleh bangsa Israel bukan berarti Tuhan tidak mengasihi atau berlaku kejam, tapi supaya mereka segera sadar dan bertobat.  Jadi Tuhan selalu memberi kesempatan kepada bangsa Israel untuk bertobat.

     Mungkin saat ini kita sedang mengalami hal seperti bangsa Israel, jangan langsung protes dan menyalahkan Tuhan!  Hal pertama yang kita lakukan adalah koreksi diri.  Mungkin ini akibat dari kesalahan dan pelanggaran yang kita perbuat.  Langkah terbaik adalah secepatnya datang kepada Tuhan dan memohon pengampunan dari-Nya!

"...apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka."  Yeremia 18:8