Friday, January 15, 2021

PERGUMULAN BERAT MENEKAN HIDUP!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Januari 2021

Baca:  Mazmur 77:1-21

"Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya, telah berakhirkah janji itu berlaku turun-temurun?"  Mazmur 77:9

Tuhan tidak pernah menjanjikan anak-anak-Nya suatu kehidupan tanpa masalah, tapi Dia berjanji akan selalu menyertai.  Pemazmur menulis:  "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;"  (Mazmur 34:20).  Murid-murid Tuhan pun harus berjuang menghadapi angin sakal yang mengombang-ambingkan perahu mereka, padahal Tuhan ada bersama mereka.  Penderitaan dan pergumulan hidup yang berat bisa hadir kapan saja tanpa bisa diduga dan diprediksi sebelumnya.  Tidak sedikit orang ketika mengalami tekanan dan pergumulan hidup yang berat bersikap skeptis seperti yang dirasakan oleh pemazmur, sampai-sampai ia meragukan kasih setia Tuhan dan mempertanyakan janji-janji-Nya karena merasa tidak sanggup lagi menjalani hari-harinya.

  Kita berharap saat dalam tekanan hidup yang berat Tuhan segera menolong dan memberi jalan keluar, namun seringkali jawaban Tuhan tidak kunjung datang sehingga kita pun tawar hati.  "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu."  (Amsal 24:10).  Hendaknya kita tidak gampang putus asa dan menyerah saat dalam pergumulan yang berat.  Tantangan dan permasalahan dalam kehidupan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari oleh semua orang, namun respons hati kita terhadap masalah, itulah yang membedakannya:  membawa kita semakin naik atau malah semakin terpuruk?  Kita bisa belajar dari langkah yang dilakukan pemazmur:  1.  Mengingat-ingat perbuatan Tuhan.  "Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala."  (Mazmur 77:12).  Selama fokus kita hanya kepada masalah, kita akan menjadi lemah dan iman akan merosot.  2.  Mengingat-ingat penyertaan Tuhan.  "Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba dengan perantaraan Musa dan Harun."  (Mazmur 77:21).

     Sebagaimana Tuhan menyatakan perbuatan dan penyertaan-Nya yang ajaib atas bangsa Israel, Dia juga akan menolong dan menyertai kita.  Tanpa campur tangan Tuhan Musa takkan sanggup membawa bangsa Israel keluar dari Mesir!

Mata yang senantiasa tertuju kepada Tuhan adalah kunci menang atas pergumulan hidup!

Thursday, January 14, 2021

NAMA BAIK DI HADAPAN TUHAN DAN MANUSIA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Januari 2021

Baca:  Amsal 22:1-16

"Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas."  Amsal 22:1

Raja Salomo mengingatkan bahwa  "Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar,"  (ayat nas).  Apalah artinya orang memiliki harta melimpah atau kekayaan melimpah ruah tapi reputasinya buruk di mata orang lain.  Sekaya apa pun seseorang, jika ia menjadi buah bibir negatif, bahan pergunjingan, dibenci dan dihujat, semuanya menjadi sia-sia belaka.  Seringkali orang dunia mengukur  'nama baik'  seseorang berdasarkan harta, jabatan atau popularitas, tak peduli apakah ia memiliki kehidupan yang baik atau tidak.

     Di zaman sekarang ini demi mengejar materi, harta, atau popularitas, ada orang-orang yang rela mengorbankan harga dirinya, lupa menjaga nama baik diri sendiri dan keluarga.  Begitu sepak terjangnya tertangkap oleh pihak yang berwajib, nama menjadi tercoreng, reputasi pun hancur, akhirnya dicibir orang.  Sesal pun tiada guna.  Tuhan menghendaki setiap kita tetap menjaga  'nama baik'  sebagai orang percaya.  Orang percaya yang memiliki nama baik di mata dunia berarti mempermuliakan nama Tuhan melalui kehidupannya.  Kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang bagi dunia.  (Matius 5:13-16).  Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam setiap perkataan dan perbuatan kita, di mana pun berada dan kapan pun waktunya.  Ayat nas menyatakan bahwa nama baik itu anugerah yang baik, lebih daripada perak atau emas.  Nama baik itu tidak bisa dibeli dengan uang atau harta sebanyak apa pun, karena memiliki nilai lebih daripada perak dan emas.  Bila seseorang memiliki nama baik atau reputasi baik di mata banyak orang ketika masih hidup, namanya akan tetap diingat dan dikenang selalu, sekalipun ia sudah tiada  (meninggal).  Orang yang memiliki nama baik adalah orang yang hidupnya menjadi berkat dan kesaksian yang baik.

     Memiliki nama baik di mata dunia dan terlebih di mata Tuhan adalah tujuan hidup orang percaya.  Bagaimana caranya?  Kita harus taat dan hormat kepada Tuhan:  "...siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah."  (1 Samuel 2:30b).

Orang yang memiliki nama baik hidupnya pasti berbuah dan menjadi berkat!