Sunday, December 20, 2020

SETIAP KEADAAN MENDATANGKAN HIKMAH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Desember 2020

Baca:  Mazmur 30:1-13

"Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,"  Mazmur 30:12

Tak selamanya hidup yang kita jalani ini mendatangkan sukacita dan kegembiraan, adakalanya kita diperhadapkan dengan situasi yang membawa kita larut dalam kepedihan dan ratap tangis.  Suka dan duka, tangis dan bahagia, tawa dan sedih, adalah dua sisi yang datang dan pergi dalam kehidupan ini.  Namun belajarlah untuk selalu memetik hikmah di setiap keadaan!

     Kebanyakan dari kita tak bisa menerima keadaan sulit.  Kita mengeluh, mencari-cari kesalahan orang lain, menyalahkan keadaan, dan berani menyalahkan Tuhan.  Kita tidak menyadari bahwa Tuhan seringkali memakai  'keadaan sulit'  sebagai cara untuk melatih kepekaan rohani kita, membuka mata iman kita bahwa Dia adalah Tuhan Sang Pengendali Keadaan dan Dia sanggup mengubah setiap keadaan.  Ayub mengajak kita mengambil sikap yang benar:  merendahkan diri kepada Tuhan dan berlaku ramah kepada-Nya  (Ayub 22:21-30):  bersedia menerima ajaran-ajaran-Nya, bertobat dan belajar untuk semakin mengutamakan Tuhan.  Melalui keadaan sulit kita bisa belajar memahami apa kehendak Tuhan.  "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu."  (Mazmur 119:71).  Melalui kesulitan yang ada Tuhan rindu kita berbalik kepada-Nya dan menyadari kesalahan kita:  "Apabila engkau dalam keadaan terdesak dan segala hal ini menimpa engkau di kemudian hari, maka engkau akan kembali kepada TUHAN,"  (Ulangan 4:30), lalu  "Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: 'Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,' dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku."  (Mazmur 32:5).

     Peringatan Tuhan ini adalah bukti kasih-Nya kepada kita, karena Ia tidak menghendaki kita menempuh jalan yang salah, terperosok ke lubang yang dalam dan tersesat.  Saat terdesak kita datang merendahkan diri di hdapan Tuhan, mengakui dosa dan kesalahan kita, pasti Tuhan mengampuni dan memulihkan kita  (1 Yohanes 1:9).

Jika kita diijinkan melewati keadaan sulit, percayalah Tuhan pasti punya rencana yang indah di balik itu!

Saturday, December 19, 2020

LADANG SUDAH MENGUNING: Tunaikan Tugasmu!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Desember 2020

Baca:  Matius 9:35-38

"Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."  Matius 9:38

Tidak lama lagi Tuhan Yesus akan datang kembali untuk yang kedua kalinya.  Ini berarti penghukuman bagi Iblis dan bala tentaranya, serta para pengikutnya, sudah di ambang pintu.  Tidakkah hati kita tergerak untuk menjangkau orang-orang yang belum diselamatkan?  Ini adalah tugas yang tidak bisa ditunda-tunda lagi.

     Tugas ini membutuhkan pekerja-pekerja dengan kepekaan rohani yang tidak hanya mementingkan keselamatan diri sendiri.  Tanpa punya kepekaan rohani kita tidak akan peka terhadap situasi zaman.  Yesus berkata,  "Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai."  (Yohanes 4:35).  Di Israel, para petani menuai hasil ladangnya  (panen)   empat bulan setelah menaburkan benih.  Pernyataan Tuhan  "Lihatlah sekelilingmu..."  (ayat nas)  ini hendaknya mendorong kita memperhatikan dengan teliti atau memandang sekitar kita, apakah ladang-ladang telah menguning dan siap dituai.  Ladang berarti tempat di dekat kita, bukan tempat yang jauh dari jangkauan.  Bisa berarti rumah, tempat kerja, sekolah atau lingkungan tempat kita berada.  Kita seringkali tak menyadari bahwa tempat terdekat adalah ladang penginjilan yang sesungguhnya telah Tuhan siapkan untuk kita berkarya.  "...kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."  (Kisah 1:8).  Yerusalem berbicara tentang tempat atau lingkungan terdekat terlebih dahulu, barulah kita menjangkau tempat selanjutnya.  "...pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai."  (Yohanes 4:35).  Inilah masa penuaian!

     Selagi pintu kemurahan Tuhan masih terbuka marilah berlomba-lomba menjangkau jiwa-jiwa bagi-Nya.  "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau."  (2 Korintus 6:2).  Jadi kita harus bekerja sekarang, bukan besok atau minggu depan.  Kesempatan tidak datang dua kali!

Tidak seorang pun tahu batas umurnya, karena itu tunaikan tugas Saudara sekarang juga, jangan banyak dalih.