Saturday, December 19, 2020

LADANG SUDAH MENGUNING: Tunaikan Tugasmu!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Desember 2020

Baca:  Matius 9:35-38

"Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."  Matius 9:38

Tidak lama lagi Tuhan Yesus akan datang kembali untuk yang kedua kalinya.  Ini berarti penghukuman bagi Iblis dan bala tentaranya, serta para pengikutnya, sudah di ambang pintu.  Tidakkah hati kita tergerak untuk menjangkau orang-orang yang belum diselamatkan?  Ini adalah tugas yang tidak bisa ditunda-tunda lagi.

     Tugas ini membutuhkan pekerja-pekerja dengan kepekaan rohani yang tidak hanya mementingkan keselamatan diri sendiri.  Tanpa punya kepekaan rohani kita tidak akan peka terhadap situasi zaman.  Yesus berkata,  "Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai."  (Yohanes 4:35).  Di Israel, para petani menuai hasil ladangnya  (panen)   empat bulan setelah menaburkan benih.  Pernyataan Tuhan  "Lihatlah sekelilingmu..."  (ayat nas)  ini hendaknya mendorong kita memperhatikan dengan teliti atau memandang sekitar kita, apakah ladang-ladang telah menguning dan siap dituai.  Ladang berarti tempat di dekat kita, bukan tempat yang jauh dari jangkauan.  Bisa berarti rumah, tempat kerja, sekolah atau lingkungan tempat kita berada.  Kita seringkali tak menyadari bahwa tempat terdekat adalah ladang penginjilan yang sesungguhnya telah Tuhan siapkan untuk kita berkarya.  "...kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."  (Kisah 1:8).  Yerusalem berbicara tentang tempat atau lingkungan terdekat terlebih dahulu, barulah kita menjangkau tempat selanjutnya.  "...pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai."  (Yohanes 4:35).  Inilah masa penuaian!

     Selagi pintu kemurahan Tuhan masih terbuka marilah berlomba-lomba menjangkau jiwa-jiwa bagi-Nya.  "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau."  (2 Korintus 6:2).  Jadi kita harus bekerja sekarang, bukan besok atau minggu depan.  Kesempatan tidak datang dua kali!

Tidak seorang pun tahu batas umurnya, karena itu tunaikan tugas Saudara sekarang juga, jangan banyak dalih.

Friday, December 18, 2020

HARUS BERTUMBUH, BUKAN JALAN DI TEMPAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Desember 2020

Baca:  Efesus 4:1-16

"Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih."  Efesus 4:16

Mengikut Tuhan selama bertahun-tahun bukan menjadi jaminan orang mengalami pertumbuhan rohani atau mencapai kedewasaan.  Kedewasaan rohani seseorang terlihat dari  'buah'  yang dihasilkan:  "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan."  (Matius 3:8),  "Sebab dari buahnya pohon itu dikenal."  (Matius 12:33b).

     Proses pertumbuhan rohani dapat dikatakan sehat, maju atau jalan di tempat dari buah yang dihasilkan.  Kehidupan jemaat mula-mula  (Kisah 2:41-47)  mengalami pertumbuhan rohani cukup pesat dan keberadaannya menjadi berkat, sehingga  "...tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan."  (Kisah 2:47).

     Tak ada pertumbuhan rohani tanpa membayar harga!  Jemaat mula-mula mengalami pertumbuhan rohani yang baik karena mereka mau membayar harga:  "Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul..." (Kisah 2:42).  Firman Tuhan adalah makanan tubuh rohani kita!  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17), karena firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran  (2 Timotius 3:16).  Respons hati terhadap firman Tuhan sangat berpengaruh besar bagi pertumbuhan rohani seseorang, maka  "...terimalah dengan lemah lembut..."  (Yakobus 1:21).  Benih yang jatuh di tanah hati yang baiklah yang dapat bertumbuh dan berbuah:  seratus kali lipat, enam puluh kali lipat dan tiga puluh kali lipat  (Matius 13:8).  Bertekun dalam pengajaran firman juga mencakup perenungan firman Tuhan dan tinggal di dalamnya  (menjadi pelaku firman).  Jemaat mula-mula juga hidup  "...dalam persekutuan."  (Kisah 2:42).  Dalam persekutuan mereka saling memperhatikan, menguatkan, menopang dan bertolong-tolongan satu sama lain  (Kisah 2:44-45).  Dampak dari persekutuan yang kuat ada sukacita, gembira dan memuji Tuhan  (Kisah 2:46b-471).

Kedewasaan rohani ditandai adanya perubahan hidup yang nyata, sehingga hidupnya menjadi berkat!