Saturday, December 12, 2020

MEMUJI DAN MENYEMBAH TUHAN: Ada Kekuatan Dahsyat

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Desember 2020

Baca:  Mazmur 150:1-6

"Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!" Mazmur 150:2

Pemazmur menyatakan bahwa Tuhan berkenan dan sangat disenangkan atas pujian dan penyembahan yang dinaikkan oleh umat-Nya.  Pujian dan penyembahan yang lahir dari kedalaman hati yang tulus adalah korban yang berbau harum di hadapan Tuhan.  Bahkan Daud menegaskan bahwa saat umat memuji dan menyembah,  "...Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel."  (Mazmur 22:4).

     Kata  'bersemayam'  memiliki beberapa makna:  berdiam, tinggal di dalamnya, hadir dan bertakhta.  Jadi Tuhan yang kita sembah bukanlah Tuhan yang hanya berdiam diri di atas takhta-Nya di sorga mulia, tapi Ia sudi hadir, melawat dan menyatakan hadirat-Nya di tengah-tengah umat yang memuji, menyembah dan mempermuliakan nama-Nya.  Bukti bahwa puji-pujian dan penyembahan adalah kesukaan Tuhan!  Itu artinya Tuhan sangat menyukai dan menikmati puji-pujian umat-Nya!  Inilah yang menyenangkan hati Tuhan!  Oleh sebab itu  "Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!"  (Mazmur 150:6).  Saat Tuhan  'bersemayam dan bertakhta', saat itulah Ia bekerja dan melepaskan kuasa-Nya untuk orang-orang yang memuji dan menyembah Dia:  kemenangan, kesembuhan, pemulihan, dan bahkan kekuatan untuk menghancurkan musuh.  Musuh itu adalah Iblis, pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap dan roh-roh jahat di udara.  Puji-pujian itu seperti pedang tajam bermata dua:  "untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa, penyiksaan-penyiksaan terhadap suku-suku bangsa, untuk membelenggu raja-raja mereka dengan rantai, dan orang-orang mereka yang mulia dengan tali-tali besi,"  (Mazmur 149:7-8).  Yang dimaksud penyiksa-penyiksa adalah kuasa Iblis.  Betapa dahsyatnya kekuatan dan kuasa puji-pujian, sanggup melumpuhkan dan menghancurkan pekerjaan Iblis.

     Jangan pernah berhenti memuji dan menyembah Tuhan!  Terlebih-lebih saat dalam pergumulan, angkat hati Saudara dan pujilah Tuhan!  "Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku."  (Mazmur 34:2).

Sebab saat kita memuji dan menyembah Tuhan, Tuhan sedang mengambil alih peperangan kita, artinya Tuhan berperang ganti kita!

Friday, December 11, 2020

TIADA HARI TANPA BERJUANG!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Desember 2020

Baca:  Ayub 7:1-21

"Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?"  Ayub 7:1

Semua orang mengakui bahwa menjalani hidup di dunia ini membutuhkan perjuangan yang tak mudah, terlebih-lebih ketika COVID-19 yang disebabkan oleh virus Corona sudah dinyatakan sebagai pandemi:  suatu penyakit baru yang menyebar ke seluruh dunia.  Pandemi ini benar-benar telah meluluhlantakkan tatanan segala bidang kehidupan manusia.  Semua orang menjerit dan frustasi, terkena dampaknya!

     Hari-hari manusia benar-benar diperhadapkan dengan pergumulan yang berat setiap saat setiap waktu.  Selain harus bergumul melawan permasalahan hidupnya  (bersifat jasmani), manusia juga harus bergumul melawan dosa  (bersifat rohani).  Firman Tuhan mengajarkan kita untuk tidak hanya fokus kepada permasalahan-permasalahan di dunia ini, dipusingkan dengan masalah-masalah hidup di dunia yang sifatnya hanya sementara.  Tapi ada hal yang lebih penting yang harus menjadi perhatian dan prioritas hidup kita yaitu perjuangan rohani:  berjuang melawan dosa, berjuang mengerjakan keselamatan yang telah kita terima  (Filipi 2:12)  dan berjuang mempertahankan iman kita sampai akhir.  "Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus."  (Yudas 1:3).  Perjuangan rohani inilah yang akan menentukan bagian kehidupan kita di masa depan.  Kemenangan dan keberhasilan hidup kita dalam perkara-perkara lahiriah adalah dampak dari perjuangan rohani!  Contohlah Daniel yang memiliki roh yang luar biasa!  Pergumulan hidup yang dialami Daniel tidaklah mudah karena ia harus menghadapi berbagai tekanan.  Dalam situasi ini Daniel terus membangun iman, tapi tak menyurutkan semangatnya untuk bersekutu dengan Tuhan:  3x sehari ia berlutut, berdoa dan memuji Tuhan  (Daniel 6:11).

     Tetap membangun persekutuan dengan Tuhan menjadi kunci kekuatan hidup Daniel sehingga ia mampu bertahan di tengah kesukaran.

Kemenangan dalam perjuangan rohani menjadi kunci kemenangan dalam menghadapi pergumulan hidup!