Monday, November 30, 2020

TAMPAK ROHANI HANYA DI DEPAN MANUSIA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 November 2020

Baca:  1 Petrus 2:1-10

"Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah."  1 Petrus 2:1

Adalah kesalahan besar di dalam diri orang Kristen bila kita berusaha menunjukkan diri agar tampak rohani di hadapan manusia.  Kita berusaha menunjukkan kesucian hidup dengan perkataan-perkataan yang tampak rohani dan alkitabiah.  Tidak ada keuntungan yang kita dapatkan ketika kita berusaha berkenan di hati manusia, ketika kita bersikap pura-pura baik dan berpura-pura rohani di depan umum, dengan maksud untuk mendapatkan perhatian, pujian dan sanjungan.  Inilah yang biasa dilakukan oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi!  "Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang;"  (Matius 23:5).  Kita lupa bahwa apa yang terlihat dari luar bukanlah kriteria penilaian Tuhan, sebab Tuhan menyelidiki isi hati.  Tuhan sangat mengasihi orang-orang yang menjaga hatinya, tapi Ia benci terhadap kemunafikan.

     Mengapa kita cenderung lebih takut kepada manusia daripada kepada Tuhan?  Mengapa kita lebih menginginkan pengakuan dari mulut manusia daripada mendapatkan perkenanan dari Tuhan?  Mungkin kita berpikir bahwa ketika kita berlaku hidup benar dan menjaga hati tetap murni kita justru mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari manusia:  dibenci, dijauhi, dicemooh, Iblis pun mengambil keuntungan dari situasi ini dengan menarik perhatian kita untuk lebih mengutamakan penilaian manusia terhadap kita.

     Berhati-hatilah!  Jangan sampai kita terjebak dalam belenggu kepura-puraan, dengan berusaha untuk tampak benar di hadapan manusia.  Jangan sampai kita hanya dapat mengajarkan orang lain untuk hidup dalam kebenaran dan membangun hubungan yang karib dengan Tuhan, tetapi kita sendiri justru tidak memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan, karena segala sesuatu yang kita kerjakan hanya sebatas aktivitas agamawi.  Segeralah bertobat sebelum semuanya terlambat!  Jangan sampai kita ini berlaku seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi!  "...mengajarkannya tetapi tidak melakukannya."  (Matius 23:3).  Jangan hanya menjadi seorang Kristen teori!  Apalah artinya pujian dan penghormatan dari manusia, tapi akhirnya ditolak oleh Tuhan.

Tuhan menghendaki kita menjadi pelaku-pelaku firman!  Sebab yang Tuhan lihat dan perhatikan adalah buah-buah pertobatan dari hidup kita!

Sunday, November 29, 2020

BERPALING DARI TUHAN: Berakibat Fatal

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 November 2020

Baca:  1 Raja-Raja 11:1-13

"...supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN."  1 Raja-Raja 11:10

Kalau kita perhatikan secara teliti, secara garis besar ada tiga tahapan perjalanan hidup Salomo;  1.  Hidup takut akan Tuhan dan mengandalan Dia.  2.  Masa-masa kejayaan.  3.  Kemerosotan atau kejatuhan.  Salomo gagal mempertahankan kesetiaannya kepada Tuhan setelah ia sukses dan berjaya.  Bisa dikatakan ia memulai secara roh, tapi mengakhirinya secara daging.  Oleh karena itu kita tak bisa membangga-banggakan kehidupan di masa lalu, karena yang Tuhan lihat adalah kehidupan saat ini dan nantinya, dan hanya orang-orang yang setia dan taat sampai akhirlah yang akan menikmati kemuliaan yang Tuhan sediakan!  Tuhan menghendaki kehidupan kekristenan kita semakin hari semakin bertumbuh, bukan jatuh bangun, terseok-seok dan semakin merosot.

     Bercermin dari pengalaman hidup Salomo ada dua kemungkinan ketika seseorang hidup dalam keberkatan, yaitu semakin taat dan mengasihi Tuhan, atau sebaliknya justru membuatnya lupa diri dan akhirnya meninggalkan Tuhan.  Berkat materi yang melimpah dapat menyondongkan hati seseorang kepada kehidupan dunia yang sarat dengan hawa nafsu.  Inilah celah yang dimanfaatkan oleh Iblis untuk menghancurkan hidup manusia!  Ternyata Iblis tidak secara langsung atau frontal membuat orang jatuh dan meninggalkan Tuhan, tapi melalui siasat dan taktik yang begitu rapi, tahap demi tahap.  Mencintai wanita-wanita asing!  Inilah yang akhirnya menjadi jerat bagi Salomo yang membawanya jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala.  Padahal Tuhan sudah menampakkan diri-Nya kepada Salomo sampai dua kali dan memperingatkan keras  "...supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN."   (ayat nas), Salomo tetap tak bergeming.  "Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu."  (1 Yohanes 2:15b).

     Salomo tak menghiraukan peringatan Tuhan ini dan malah membelakangi Tuhan karena mata rohaninya telah dibutakan oleh harta, kekuasaan dan kenikmatan duniawi.  Salomo lupa bahwa setiap ketidaktaatan selalu mendatangkan hukuman!

Akibat ketidaktaan Salomo sendiri Tuhan berkata,  "Aku akan mengoyakkan kerajaan itu..."  (1 Raja-Raja 11:11)  dan membangkitkan lawan-lawan bagi Salomo.