Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 November 2020
Baca: 1 Raja-Raja 11:1-13
"...supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN." 1 Raja-Raja 11:10
Kalau kita perhatikan secara teliti, secara garis besar ada tiga tahapan perjalanan hidup Salomo; 1. Hidup takut akan Tuhan dan mengandalan Dia. 2. Masa-masa kejayaan. 3. Kemerosotan atau kejatuhan. Salomo gagal mempertahankan kesetiaannya kepada Tuhan setelah ia sukses dan berjaya. Bisa dikatakan ia memulai secara roh, tapi mengakhirinya secara daging. Oleh karena itu kita tak bisa membangga-banggakan kehidupan di masa lalu, karena yang Tuhan lihat adalah kehidupan saat ini dan nantinya, dan hanya orang-orang yang setia dan taat sampai akhirlah yang akan menikmati kemuliaan yang Tuhan sediakan! Tuhan menghendaki kehidupan kekristenan kita semakin hari semakin bertumbuh, bukan jatuh bangun, terseok-seok dan semakin merosot.
Bercermin dari pengalaman hidup Salomo ada dua kemungkinan ketika seseorang hidup dalam keberkatan, yaitu semakin taat dan mengasihi Tuhan, atau sebaliknya justru membuatnya lupa diri dan akhirnya meninggalkan Tuhan. Berkat materi yang melimpah dapat menyondongkan hati seseorang kepada kehidupan dunia yang sarat dengan hawa nafsu. Inilah celah yang dimanfaatkan oleh Iblis untuk menghancurkan hidup manusia! Ternyata Iblis tidak secara langsung atau frontal membuat orang jatuh dan meninggalkan Tuhan, tapi melalui siasat dan taktik yang begitu rapi, tahap demi tahap. Mencintai wanita-wanita asing! Inilah yang akhirnya menjadi jerat bagi Salomo yang membawanya jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala. Padahal Tuhan sudah menampakkan diri-Nya kepada Salomo sampai dua kali dan memperingatkan keras "...supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN." (ayat nas), Salomo tetap tak bergeming. "Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu." (1 Yohanes 2:15b).
Salomo tak menghiraukan peringatan Tuhan ini dan malah membelakangi Tuhan karena mata rohaninya telah dibutakan oleh harta, kekuasaan dan kenikmatan duniawi. Salomo lupa bahwa setiap ketidaktaatan selalu mendatangkan hukuman!
Akibat ketidaktaan Salomo sendiri Tuhan berkata, "Aku akan mengoyakkan kerajaan itu..." (1 Raja-Raja 11:11) dan membangkitkan lawan-lawan bagi Salomo.