Saturday, November 21, 2020

HIDUP SEPERTI BUNGA DAN BAYANG-BAYANG

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 November 2020

Baca:  Ayub 14:1-22

"Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan."  Ayub 14:1-2

Ayat nas menyatakan bahwa semua manusia yang lahir dari perempuan adalah singkat umurnya.  Singkatnya umur manusia itu digambarkan seperti bunga yang sebentar berkembang lalu layu, dan seperti bayang-bayang yang tak dapat bertahan lama.

     Karena hari-hari manusia di dunia sangatlah singkat maka kita harus mempergunakan waktu dan kesempatan sebaik mungkin, sebagaimana Musa berdoa,  "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."  (Mazmur 90:12).  Waktu adalah harta yang sangat berharga, karena itu jangan pernah sia-siakan, sebab waktu terus melaju dan tak bisa dihentikan.  Jika waktu sudah berlalu atau lewat tak akan pernah kembali.  Supaya tidak timbul penyesalan di kemudian hari.  "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja."  (Yohanes 9:4).

     Yesus memberikan teladan menggunakan waktu dengan baik!  Waktunya yang singkat saat berada di bumi tak pernah di sia-siakan:  "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga."  (Yohanes 5:17).  Sepadat apa pun pelayanan-Nya Ia tak pernah melalaikan jam-jam doanya untuk membangun persekutuan dengan Bapa.  Waktunya yang singkat Ia peergunakan secara maksimal untuk menyelesaikan misi Bapa, yaitu  "...datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."  (Matius 20:28).

     Sekalipu waktu di bumi teramat singkat, hidup kita seharusnya seperti bunga yang mengahadirkan keharuman dan keindahan sebelum ia layu.  Hidup kita seharusnya juga seperti bayang-bayang:  "...menghilang seperti bayang-bayang pada waktu memanjang,"  (Mazmur 109:23), yang ada pada pagi hingga sore hari hingga matahari terbenam.  Jika tidak ada bayang-bayang, panas matahari yang terik dapat menyengat dan membakar kulit kita.  Meski kehadiran bayang-bayang hanya sebentar, namun dapat menghadirkan kehangatan dan keteduhan.

Sekalipun hidup di dunia ini singkat, orang percaya harus bisa menjadi berkat!

Friday, November 20, 2020

SELESAIKAN PERTANDINGAN SAMPAI AKHIR

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 November 2020

Baca:  1 Timotius 4:1-8

"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman."  2 Timotius 4:7

Rasul Paulus menasihati orang percaya untuk selalu mengevaluasi diri setiap hari.  "Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain. Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri."  (Galatia 6:4-5).

     Mengevaluasi diri dan menguji pekerjaan sendiri sangatlah penting dengan tujuan mengoreksi hal-hal yang salah, mengetahui kekurangan dan kelemahan, kemudian mencari solusi, sehingga kita dapat melakukan sesuatu secara benar dan jauh lebih baik dari sebelumnya.  Di hari-hari menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang semakin dekat ini bukan saatnya untuk bersantai-santai, tapi haruslah kita perhatikan kehidupan rohani kita:  apakah kita sudah setia melayani Tuhan atau sudah menjadi pelaku-pelaku firman.  Banyak orang Kristen memulai segala sesuatu dengan baik  (studi, pekerjaan, pelayanan), tapi hal itu tak bertahan lama... lambat laun semangat makin kendur dan akhirnya menyerah di tengah jalan.  Apa yang Tuhan sudah percayakan tak dikerjakan sampai tuntas:  dimulai dengan baik di dalam roh, tapi diakhiri di dalam daging  (Galatia 3:3).

     Tuhan menghendaki kita dapat mengakhiri pertandingan dengan baik.  Artinya bertanding sesuai dengan aturan yang berlaku  (sesuai firman Tuhan)  sampai akhir, tidak menempuh jalan pintas, sesuai di jalur yang ditetapkan, tidak menyimpang dari jalurnya.  Tuhan juga menghendaki kita memelihara iman dengan baik.  "Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula."  (Ibrani 3:14).  Di dalam Kristus kita beroleh pengampunan dosa, keselamatan, berkat-berkat rohani,  "...asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula."  (ayat nas).  Artinya selama kita masih hidup di dunia ini kita harus mempertahankan apa yang sudah menjadi bagian kita di dalam Kristus itu dengan mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar  (Filipi 2:12)  dan memelihara iman kita sampai akhir, jangan sampai gugur di tengah jalan.

Ada mahkota kebenaran tersedia bagi orang yang mampu menyelesaikan pertandingan sampai garis akhir!