Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 November 2020
Baca: 1 Tawarikh 17:16-27
"Ya TUHAN, oleh karena hamba-Mu ini dan menurut hati-Mu Engkau telah melakukan segala perkara yang besar ini dengan memberitahukan segala perkara yang besar itu." 1 Tawarikh 17:19
Dipercaya melakukan tugas tertentu adalah kebanggaan tersendiri, apalagi yang mempercayakannya adalah Tuhan, tentu merupakan anugerah yang tak ternilai harganya.
Daud sangat bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan telah membawa dia sampai sejauh itu (1 Tawarikh 17:16). Dari seorang yang bukan siapa-siapa dan dipandang remeh, Tuhan mempercayakan perkara-perkara besar kepada Daud. Begitu pula rasul Paulus begitu antusias ketika dipercaya menjadi rekan kerja Tuhan, "Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku." (1 Kolose 1:24, 28-29). Beroleh kepercayaan dari Tuhan bukan berarti perjalanan hidup seseorang menjadi mulus, terkadang justru semakin dihadapkan pada tantangan yang berat. Meski demikian semangat rasul Paulus dalam melayani Tuhan tak pernah padam, karena ia sangat percaya jika Tuhan mempercayakan sesuatu kepadanya pastilah Ia akan menyertai, memampukan dan memperlengkapinya dengan kekuatan adikodrati.
Untuk bisa menjadi orang kepercayaan Tuhan kita harus terlebih dahulu membuktikan kalau kita ini layak. Ada harga yang harus dibayar: kesetiaan, ketekunan, loyalitas! Jika kita tidak setia, tak tekun dan tak punya loyalitas, mungkinkah Tuhan akan mempercayakan sesuatu yang besar? Inilah janji Tuhan, "Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu." (Yohanes 14:12a). Jika saat ini kita dipercaya Tuhan, bukan karena kehebatan kita, tapi karena anugerah-Nya semata.
"...Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan." 2 Timotius 1:12