Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 November 2020
Baca: Amsal 18:1-24
"Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?" Amsal 18:14
Semua orang mengakui bahwa hari-hari yang sedang kita jalani saat ini adalah hari yang teramat sukar, terlebih-lebih dengan adanya pandemi Covid-19. Pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas. Pandemi Covid-19 ini benar-benar membawa dampak yang luar biasa di segala bidang kehidupan: ekonomi menjadi sangat sulit, krisis terjadi di mana-mana, terjadi PHK secara besar-besaran, aktivitas manusia menjadi tersendat, proses belajar mengajar (pendidikan) pun terhenti. Banyak orang menjadi frustasi, kehilangan semangat dan putus asa, karena merasa sudah tak kuat lagi menanggung beban hidupnya yang semakin berat.
Rasa frustasi pernah dialami Elia. Elia bukanlah sembarang orang, dia adalah nabi yang dipakai Tuhan secara luar biasa... tetapi Elia pernah berada di satu titik terendah dalam hidupnya, di mana ia kehilangan semangat hidup sehingga ingin mati. Meski tidak ingin bunuh diri tetapi ia meminta kepada Tuhan untuk segera mengambil nyawanya, "...ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: 'Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.'" (1 Raja-Raja 19:4), padahal Elia baru saja meraih kemenangan besar dalam pelayanannya yaitu berhasil membunuh 450 nabi Baal. Namun begitu Izebel mengancam membunuhnya, ia pun sangat takut dan frustasi. Ia lari menyelamatkan diri ke gunung Horeb dan bersembunyi di sana. Sepertinya ia mengalami kelelahan fisik dan mental. Setelah berperang dan membantai nabi-nabi Baal di gunung Karmel ia lari dari kejaran orang-orang Izebel dengan menempuh perjalanan yang sangat jauh menuju gunung Horeb.
Dalam kelelahan yang sudah melebihi batas biasanya orang akan diserang oleh rasa mengasihani diri sendiri. Saat tubuh dan jiwa merasa letih lesu dan berbeban berat perlu sekali orang rehat atau retreat sejenak! Karena itu Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk melayani Elia (1 Raja-Raja 19:5-8).
Sedang letih lesu dan berbeban berat? Datanglah kepada Tuhan Yesus, Dia sanggup memulihkan keadaan kita.