Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 November 2020
Baca: Yesaya 1:1-9
"Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku." Yesaya 1:2
Kitab ini ditulis oleh nabi Yesaya, (arti namanya 'Tuhan keselamatan'). Pada masa itu kerajaan Israel sudah terpecah menjadi 2 bagian: Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda.
Selain terpecah menjadi dua kerajaan, banyak sekali penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan umat Israel! Mereka melangkah keluar dari jalan-jalan Tuhan, seringkali memberontak kepada Tuhan, tidak lagi setia kepada Tuhan. Karena itulah Tuhan segera mengutus hamba-Nya, yaitu nabi Yesaya, untuk menegur dan memperingatkan mereka, bahkan Tuhan harus mendatangkan hukuman sebagai bentuk teguran karena kedegilan hati mereka dan perbuatan yang sudah melampaui batas: "Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya." (Yesaya 1:3), bahkan mereka "...berpaling membelakangi Dia." (Yesaya 1:4), dan hal itu dilakukan berulang-ulang. Mereka tidak sadar bahwa meninggalkan Tuhan dan hidup jauh dari jalan-jalan-Nya hanya mendatangkan akibat yang sangat fatal: hidup menderita dan jauh dari kasih karunia Tuhan. Jadi penderitaan yang dialami umat Israel ini bukan karena mereka mendapatkan seerangan dari Iblis, tetapi akibat dari ketidaktaatan mereka sendiri, sebab Tuhan tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan... apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya (Galatia 6:7).
Tuhan telah menunjukkan kasih-Nya kepada mereka, seperti Bapa sayang kepada anak-anak-Nya. "Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku." (ayat nas). Adalah wajar bila seorang ayah menegur dan kalau perlu menghajar, bila si anak memberontak: "Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya." (Amsal 13:24). Tuhan sudah mencurahkan kasih-Nya, menyertai, membela, memberkati dan mengerjakan perkara-perkara yang heran di tengah-tengah mereka, tapi pada kenyataannya mereka melupakan Tuhan begitu saja. Faktor lain yang membuat umat Israel berpaling membelakangi Tuhan adalah pengaruh dari bangsa-bangsa tetangga yang tidak menyembah kepada Tuhan yang benar.
Jangan mengeraskan hati dan memberontak kepada Tuhan bila tak ingin dihukum!