Tuesday, November 3, 2020

SEMAKIN TEKUN BERDOA, SEMAKIN TUHAN DEKAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 November 2020

Baca:  2 Tawarikh 15:1-19

"Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya."  2 Tawarikh 15:2b

Ada kalimat bijak yang menyatakan bahwa Tuhan hanya sejauh doa-doa kita!  Namun banyak orang Kristen masih berpikir bahwa Tuhan berada jauh dari mereka, terlebih-lebih saat mereka sedang dirundung masalah.  Mereka bertanya-tanya,  "Di manakah Tuhan berada?  Mengapa Tuhan tidak turun tangan?"  "Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku? Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari?"  (Mazmur 13:2-3).

     Sesungguhnya Tuhan dekat dengan kita!  Jarak kita dengan Tuhan sangat tergantung pada seberapa tekun kita berdoa!  Semakin kita bertekun di dalam doa semakin dekat Tuhan dengan kita.  Bila Tuhan serasa jauh berarti ada hal yang tidak beres dengan kehidupan doa kita.  Jika kita ingin Tuhan dekat dengan kita maka kita harus berusaha mendekat kepada-Nya dan mencari wajah-Nya setiap saat.  "Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!"  (1 Tawarikh 16:11).  Ketika Azarya bin Obed dihinggapi Roh Tuhan, segeralah ia menemui Asa  (raja Yehuda)  dan memperingatkan raja untuk mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh sebelum semuanya terlambat.  Selama Tuhan masih berkenan untuk ditemui, kita harus mencari-Nya dengan sepenuh hati!  Kalau kita meninggalkan Tuhan dan melupakan-Nya, Ia pun akan meninggalkan dan membuang kita.  Tak bisa dibayangkan nasib orang yang ditinggalkan Tuhan dan dibuang oleh-Nya!

     Jika kita menyadari bahwa kita lemah dan penuh keterbatasan, mari mendekat pada-Nya dengan antusias dan meningkatkan jam-jam doa kita setiap hari.  Daud adalah contoh orang yang sangat karib dengan Tuhan.  Karena itu ia menjadi tenang  (Mazmur 62:2).  Dekat dengan Tuhan menghasilkan berkat yang luar biasa, sebab terhadap orang yang karib dengan-Nya, perjanjian-Nya diberitahukan-Nya  (Mazmur 25:14).  Firman Tuhan memperingatkan,  "...kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."  (1 Petrus 4:7b).

"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!"  Yesaya 55:6

Monday, November 2, 2020

BERKEMENANGAN KARENA TUHAN TURUN TANGAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 November 2020

Baca:  Ulangan 20:1-20

"...Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu."  Ulangan 20:4

Kehidupan kekristenan itu ibarat sedang berada di medan peperangan!  Ada musuh-musuh di sekitar kita yang selalu mengintai, yang siap menyerang saat kita lengah.  Peperangan kita ini bukanlah melawan darah dan daging, tetapi  "...melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."  (Efesus 6:12).

     Kita berperang melawan Iblis  (musuh utama), berperang melawan kedagingan  (cara hidup dunia), juga berperang melawan masalah dalam hidup ini.  Jelas sekali bahwa hidup di dalam Tuhan bukan berarti tanpa rintangan atau mulus tanpa hambatan... justru sebaliknya, kita semakin diperhadapkan dengan tantangan dan peperangan setiap saat yang mungkin jauh lebih besar.  "Apabila engkau keluar berperang melawan musuhmu, dan engkau melihat kuda dan kereta, yakni tentara yang lebih banyak dari padamu," (Ulangan 20:1),  "...janganlah lemah hatimu, janganlah takut, janganlah gentar dan janganlah gemetar karena mereka,"  (Ulangan 20:3), sebab ada tangan Tuhan yang siap menopang dan menyertai kita.  Mengapa Tuhan mengijinkan ada  'peperangan'?  Karena di balik itu Tuhan hendak memberikan kemenangan bagi kita:  "Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN."  (Amsal 21:31).

     Tidak ada kemenangan tanpa peperangan!  Tidak ada jarahan tanpa melucuti musuh!  Jadi rancangan Tuhan atas kita bukan sekedar memberkati kita, tapi Ia juga menghendaki kita menjadi orang-orang yang berkemenangan:  menang atas musuh, menang atas masalah sebesar apa pun... dan untuk menjadi pemenang ada harga yang harus dibayar!  Kita takkan punya kekuatan dalam berperang bila kita tidak memperlengkapi diri dengan perlengkapan senjata rohani dan sikap yang selalu berjaga-jaga dalam doa setiap waktu dalam Roh  (Efesus 6:18).

"Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya."  Mazmur 20:7